حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ، حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ، حَدَّثَنَا أَنَسٌ، عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ، قَالَ خَرَجَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم لِيُخْبِرَنَا بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ، فَتَلاَحَى رَجُلاَنِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ، فَقَالَ ‏"‏ خَرَجْتُ لأُخْبِرَكُمْ بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ، فَتَلاَحَى فُلاَنٌ وَفُلاَنٌ، فَرُفِعَتْ، وَعَسَى أَنْ يَكُونَ خَيْرًا لَكُمْ، فَالْتَمِسُوهَا فِي التَّاسِعَةِ وَالسَّابِعَةِ وَالْخَامِسَةِ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan 'Ubada bin As-Samit

Nabi (صلى الله عليه وسلم) keluar untuk memberi tahu kami tentang Malam Qadr tetapi dua orang Muslim bertengkar satu sama lain. Jadi, Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Aku keluar untuk memberitahukan kepadamu tentang Malam Qadr tetapi orang-orang ini bertengkar, sehingga berita tentang hal itu telah diambil; namun itu mungkin untuk kebaikan Anda sendiri, jadi carilah pada tanggal 29, 27 dan 25 (Ramadhan).

Comment

Kebajikan Malam Qadr

Sahih al-Bukhari - Hadis 2023

Insiden dan Hikmahnya

Nabi (ﷺ) bermaksud untuk secara eksplisit mengungkapkan malam mana yang merupakan Laylat al-Qadr, tetapi hikmah ilahi turun tangan karena pertengkaran antara dua Muslim. Ini mengajarkan kita bahwa perselisihan di antara orang beriman dapat menghalangi berkah dan pengetahuan ilahi.

Hikmah Allah dalam menyembunyikan malam yang tepat memiliki beberapa tujuan: mendorong orang beriman untuk beribadah sepanjang sepuluh malam terakhir Ramadan, meningkatkan usaha spiritual (ijtihād) dalam mencari malam yang diberkati ini, dan menguji ketulusan mereka yang benar-benar mencari kedekatan ilahi.

Komentar Ulama tentang Malam-Malam yang Ditentukan

Rekomendasi untuk mencari pada tanggal 25, 27, dan 29 mencerminkan praktik mencari Laylat al-Qadr pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir Ramadan. Para ulama mencatat bahwa ini adalah di antara malam-malam yang paling mungkin berdasarkan riwayat otentik lainnya.

Imam Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan dalam Fath al-Bārī bahwa bimbingan Nabi untuk mencari malam-malam tertentu ini menunjukkan bahwa meskipun malam yang tepat disembunyikan, rahmat Allah memberikan parameter yang jelas untuk mengejarnya.

Pelajaran Spiritual

Insiden ini menekankan pentingnya menjaga persatuan dan menghindari perselisihan, terutama selama waktu-waktu suci. Pertengkaran orang beriman menyebabkan hilangnya pengetahuan spesifik, menunjukkan bagaimana tindakan manusia dapat mempengaruhi pengungkapan ilahi.

Pernyataan "itu mungkin untuk kebaikanmu sendiri" menggambarkan bagaimana kesulitan yang tampak mungkin mengandung berkah tersembunyi. Ketidakpastian mendorong orang beriman untuk meningkatkan ibadah, berpotensi menghasilkan pahala yang lebih besar daripada mengetahui malam yang tepat akan memberikan.