حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، قَالَ عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ مَيْسَرَةَ أَخْبَرَنِي قَالَ سَمِعْتُ النَّزَّالَ، سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ، يَقُولُ سَمِعْتُ رَجُلاً، قَرَأَ آيَةً سَمِعْتُ مِنَ النَّبِيِّ، صلى الله عليه وسلم خِلاَفَهَا، فَأَخَذْتُ بِيَدِهِ، فَأَتَيْتُ بِهِ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ ‏"‏ كِلاَكُمَا مُحْسِنٌ ‏"‏‏.‏ قَالَ شُعْبَةُ أَظُنُّهُ قَالَ ‏"‏ لاَ تَخْتَلِفُوا فَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ اخْتَلَفُوا فَهَلَكُوا ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan oleh Abu Sa'id Al-Khudri

Sementara Rasulullah (ﷺ) sedang duduk, seorang Yahudi datang dan berkata, “Wahai Abul Qasim! Salah seorang sahabatmu telah menampar wajahku.” Nabi (ﷺ) bertanya siapa itu. Dia menjawab bahwa dia adalah salah satu Ansar. Nabi (ﷺ) memanggilnya, dan pada saat kedatangannya, dia bertanya apakah dia telah memukul orang Yahudi itu. Dia (menjawab dengan tegas dan) berkata, “Aku mendengar dia bersumpah di pasar berkata, 'Demi Dia yang menjadikan Musa lebih unggul atas semua manusia. ' Aku berkata, “Wahai orang fasik! (Apakah Allah telah memberi Musa keunggulan) bahkan atas Muhammad aku menjadi marah dan menampar wajahnya.” Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kamu menjadikan seorang nabi di atas yang lain, karena pada Hari Kebangkitan semua manusia akan jatuh pingsan dan aku akan menjadi yang pertama keluar dari bumi, dan akan melihat Musa berdiri dan memegang salah satu kaki takhta. ﷺ Aku tidak akan tahu apakah Musa telah jatuh pingsan atau ketidaksadaran pertama sudah cukup baginya.”

Comment

Komentar tentang Hadis dari Sahih al-Bukhari 2412

Narasi ini dari Khusoomaat dalam Sahih al-Bukhari mengandung hikmah yang mendalam mengenai status para nabi dan perilaku yang tepat di antara orang beriman. Kemarahan saleh sahabat Ansari berasal dari membela kehormatan Nabi Muhammad (ﷺ), namun Nabi sendiri memperbaiki pendekatan ini, mengajarkan kita bahwa semua nabi adalah hamba Allah yang terhormat dan tidak boleh diperingkatkan satu sama lain.

Penjelasan Ilmiah tentang Kesetaraan Kenabian

Pernyataan Nabi "Jangan berikan keunggulan seorang nabi atas nabi lain" menetapkan prinsip Islam bahwa semua rasul diutus oleh Allah dengan misi khusus yang sesuai dengan komunitas dan zaman mereka. Meskipun mereka berbeda dalam keadaan tertentu dari misi mereka, mereka bersatu dalam pesan mendasar tauhid (monoteisme).

Deskripsi Hari Kebangkitan menekankan kerendahan hati Nabi Muhammad (ﷺ) dan sifat hari itu yang mengagumkan. Ketidakpastiannya tentang apakah Musa mengalami ketidaksadaran menunjukkan misteri mendalam alam akhirat yang bahkan para nabi tidak mengklaim pengetahuan penuh.

Implikasi Hukum dan Etika

Hadis ini mengajarkan bahwa membela kehormatan Nabi harus dilakukan dalam batas yang tepat dan dengan pemahaman yang benar. Niat Ansari itu mulia, tetapi metodenya memerlukan koreksi.

Insiden ini juga menggambarkan keadilan Nabi dalam menangani Ahli Kitab, mendengarkan kedua sisi perselisihan dan memperbaiki sahabatnya meskipun pernyataan provokatif orang Yahudi.