حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَرْعَرَةَ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ عَدِيِّ بْنِ ثَابِتٍ، عَنْ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنِ التَّلَقِّي، وَأَنْ يَبْتَاعَ الْمُهَاجِرُ لِلأَعْرَابِيِّ، وَأَنْ تَشْتَرِطَ الْمَرْأَةُ طَلاَقَ أُخْتِهَا، وَأَنْ يَسْتَامَ الرَّجُلُ عَلَى سَوْمِ أَخِيهِ، وَنَهَى عَنِ النَّجْشِ، وَعَنِ التَّصْرِيَةِ. تَابَعَهُ مُعَاذٌ وَعَبْدُ الصَّمَدِ عَنْ شُعْبَةَ. وَقَالَ غُنْدَرٌ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ نُهِيَ. وَقَالَ آدَمُ نُهِينَا. وَقَالَ النَّضْرُ وَحَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ نَهَى.
Salin
Narasi Abu Huraira
Rasulullah (ﷺ) melarang (1) pertemuan kafilah (barang) di jalan, (2) dan bahwa orang yang tinggal membeli untuk orang Badui, (3) dan bahwa seorang wanita menetapkan perceraian istri calon suami, (4) dan bahwa seorang pria mencoba untuk menyebabkan pembatalan tawar-menawar yang telah disepakati oleh orang lain. Dia juga melarang An-Najsh (lihat Hadis 824) dan bahwa seseorang menahan susu di ambing hewan itu sehingga dia dapat menipu orang saat menjualnya.