Rasulullah (ﷺ) bersabda, "Barangsiapa makan tujuh buah kurma 'Ajwa setiap pagi, tidak akan terkena racun atau sihir pada hari ia memakannya."
Teks & Konteks Hadis
Nabi Muhammad (ﷺ) bersabda: "Barangsiapa makan tujuh kurma 'Ajwa setiap pagi, dia tidak akan terpengaruh oleh racun atau sihir pada hari dia memakannya." (Sahih al-Bukhari 5445)
Hadis ini dari bab "Makanan, Hidangan" dalam Sahih al-Bukhari menyoroti berkah khusus kurma 'Ajwa, varietas tertentu yang ditanam di Madinah.
Komentar Ulama
Para ulama menjelaskan bahwa kurma 'Ajwa memiliki sifat obat dan spiritual yang unik berdasarkan ketetapan Allah. Perlindungan ini adalah karunia ilahi (tawfiq) dari Allah, bukan sifat bawaan kurma itu sendiri.
Ibn Hajar al-Asqalani mencatat bahwa perlindungan ini khusus untuk kurma 'Ajwa dari Madinah dan hanya berlaku pada hari konsumsi. Angka tujuh memiliki makna penting dalam tradisi Islam, sering mewakili kelengkapan.
Al-Qurtubi menekankan bahwa perlindungan ini beroperasi dalam kerangka ketetapan ilahi (qadar). Seseorang tidak boleh menguji berkah ini dengan sembrono tetapi percaya pada janji Allah sambil mengambil tindakan pencegahan normal.
Implikasi Praktis
Praktik ini adalah bentuk pengobatan kenabian (al-tibb al-nabawi) yang menggabungkan nutrisi fisik dengan perlindungan spiritual ketika dilakukan dengan iman yang tulus dan niat yang benar.
Para ulama memperingatkan bahwa ini tidak boleh menyebabkan kelalaian dalam mencari pengobatan medis atau perlindungan melalui cara yang sah, sebagaimana Nabi (ﷺ) memerintahkan kita untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.