Nabi (ﷺ) bersabda, "Ada pohon di antara pohon-pohon yang mirip dengan seorang Muslim (dalam kebaikan), dan itu adalah pohon kurma."
Perumpamaan Pohon Kurma
Hadis mulia dari Sahih al-Bukhari 5448 menyajikan perumpamaan yang mendalam yang membandingkan Muslim dengan pohon kurma. Analogi ini, yang diambil dari Kitab Makanan dan Hidangan, mengandung banyak lapisan kebijaksanaan yang telah dijelaskan oleh para ulama selama berabad-abad.
Komentar Ilmiah
Imam Ibn Hajar al-Asqalani, dalam komentarnya Fath al-Bari, menjelaskan bahwa pohon kurma menyerupai orang beriman dalam banyak aspek: akarnya tertanam kuat, batangnya lurus dan tegak, cabang-cabangnya menjulang ke atas, buahnya manis dan bermanfaat, dan ia tetap produktif sepanjang hidupnya.
Al-Qurtubi mencatat bahwa sebagaimana setiap bagian pohon kurma memiliki tujuan - dari buahnya hingga daun dan batangnya - demikian pula setiap aspek kehidupan seorang Muslim harus bermanfaat dan bermakna dalam melayani ciptaan Allah.
Signifikansi Spiritual
Batang yang lurus melambangkan karakter Muslim yang tegak dan kepatuhan pada jalan yang lurus. Cabang-cabang yang tinggi mewakili aspirasi orang beriman menuju peninggian spiritual. Buah yang manis menandakan perbuatan baik dan pengetahuan bermanfaat yang dihasilkan oleh seorang Muslim sejati.
Sebagaimana pohon kurma bertahan dalam kondisi keras sambil tetap berbuah, orang beriman tetap teguh dalam iman melalui cobaan hidup, terus-menerus menghasilkan amal baik terlepas dari keadaan.
Pelajaran Praktis
Ajaran ini mendorong Muslim untuk meneladani kualitas pohon kurma: produktivitas konstan, hasil yang bermanfaat, ketahanan, dan pertumbuhan ke atas dalam hal duniawi dan spiritual. Perbandingan ini berfungsi sebagai model komprehensif untuk pengembangan karakter Islami.