Rasulullah SAW bersabda, “(pahala) perbuatan tergantung pada niat, dan setiap orang akan mendapatkan pahala sesuai dengan apa yang diinginkannya. ﷺ Barangsiapa yang bermigrasi untuk Allah dan Rasul-Nya, maka migrasinya adalah untuk Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang bermigrasi untuk kepentingan duniawi atau untuk menikahi seorang wanita, maka migrasinya adalah untuk apa yang dia bermigrasi. (Lihat Hadis No. 1, Jilid 1)
Pembebasan Budak - Sahih al-Bukhari 2529
Nabi (ﷺ) bersabda, "(Pahala) amal bergantung pada niat, dan setiap orang akan mendapatkan pahala sesuai dengan apa yang diniatkannya. Jadi, siapa pun yang berhijrah untuk Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah untuk Allah dan Rasul-Nya, dan siapa pun yang berhijrah untuk keuntungan duniawi atau untuk menikahi seorang wanita, maka hijrahnya adalah untuk apa yang dia hijrahkan."
Komentar tentang Hadis Niat
Hadis mendasar ini menetapkan bahwa nilai spiritual dan pahala dari semua tindakan ditentukan oleh niat (niyyah) di baliknya. Hijrah berfungsi sebagai contoh - tindakan fisik yang sama menghasilkan hasil spiritual yang berbeda berdasarkan kemurnian niat.
Para ulama menjelaskan bahwa niat membedakan antara tindakan ibadah dan kebiasaan belaka, dan antara berbagai kategori ibadah itu sendiri. Tindakan yang dilakukan untuk mencari keridhaan Allah menjadi ibadah, sementara tindakan yang sama yang dilakukan untuk keuntungan duniawi tetap menjadi transaksi duniawi.
Hadis ini mengajarkan bahwa Allah tidak hanya menilai bentuk lahiriah perbuatan tetapi juga keadaan batin hati. Prinsip ini berlaku untuk semua tindakan ketaatan, termasuk pembebasan budak - membebaskan budak untuk mencari keridhaan Allah membawa pahala yang besar, sementara melakukannya untuk pamer atau pengakuan duniawi mengurangi manfaat spiritual.
Wawasan Ilmiah
Imam al-Nawawi menyatakan bahwa hadis ini mencakup sepertiga Islam, karena tindakan manusia melibatkan hati, lidah, dan anggota badan, dan niat mengatur tindakan hati.
Ibn Rajab al-Hanbali menjelaskan bahwa niat membuat perbuatan kecil menjadi besar dan dapat mengubah tindakan yang diizinkan menjadi ibadah ketika disertai dengan niat yang tepat untuk mencari keridhaan Allah.
Perbedaan dalam hasil hijrah menunjukkan bahwa bahkan tindakan pengabdian besar memerlukan niat yang tulus untuk mencapai pahala spiritual penuh di hadapan Allah.