bahwa dia masih berusia sepuluh tahun pada saat Nabi (ﷺ) beremigrasi ke Madinah. Dia menambahkan: Saya melayani Rasul Allah selama sepuluh tahun (bagian terakhir dari masa hidupnya) dan saya tahu lebih banyak daripada orang-orang tentang peristiwa di mana perintah Al-Hijab diturunkan (kepada Nabi). Ubai b n Ka`b biasa bertanya padaku tentang hal itu. Hal itu diturunkan (untuk pertama kalinya) pada saat perkawinan Rasulullah (ﷺ) dengan Zainab bint Jahsh. Di pagi hari, Nabi (ﷺ) adalah mempelai wanita itu dan dia mengundang orang-orang, yang mengambil makanan mereka dan pergi, tetapi sekelompok dari mereka tetap bersama Rasulullah (ﷺ) dan mereka memperpanjang masa tinggal mereka. Rasulullah (ﷺ) bangkit dan pergi keluar, dan aku juga pergi bersamanya sampai dia sampai di ambang pintu tempat kediaman Aisyah. Rasulullah (ﷺ) berpikir bahwa orang-orang itu telah pergi pada saat itu, jadi dia kembali, dan saya juga, kembali bersamanya sampai dia memasuki Zainab dan menemukan bahwa mereka masih duduk di sana dan belum pergi. Nabi (ﷺ) pergi keluar lagi, dan begitu juga aku bersamanya sampai dia sampai di ambang tempat tinggal Aisha, dan kemudian dia berpikir bahwa orang-orang itu pasti sudah pergi pada saat itu, jadi dia kembali, dan begitu juga aku bersamanya, dan mendapati orang-orang itu telah pergi. Pada saat itu Ayat Ilahi Al-Hijab diturunkan, dan Nabi (ﷺ) mengatur layar antara saya dan dia (keluarganya).
Meminta Izin - Sahih al-Bukhari 6238
Riwayat ini dari Anas ibn Malik (semoga Allah meridhainya) memberikan konteks historis penting untuk wahyu ayat-ayat Hijab. Sebagai seseorang yang melayani Nabi ﷺ selama sepuluh tahun terakhirnya di Madinah, Anas memiliki pengetahuan langsung yang unik tentang peristiwa penting dalam legislasi Islam ini.
Kesempatan Wahyu
Ayat-ayat Hijab diwahyukan selama pernikahan Nabi dengan Zainab binti Jahsh (semoga Allah meridhainya). Setelah pesta pernikahan, beberapa tamu tetap tinggal lebih lama dari yang seharusnya, menyebabkan Nabi tidak nyaman. Keluar dan masuknya yang berulang-ulang menunjukkan kebutuhan privasi dalam kehidupan pernikahan dan pentingnya mengenali isyarat sosial saat mengunjungi orang lain.
Kebijaksanaan Ilahi dalam Legislasi Bertahap
Insiden ini menggambarkan kebijaksanaan Allah dalam mengungkapkan hukum secara bertahap, menangani situasi spesifik saat terjadi. Hijab tidak diberlakukan secara tiba-tiba tetapi datang sebagai solusi untuk situasi sosial yang nyata, memudahkan para sahabat untuk memahami dan menerapkannya.
Implementasi Praktis
Segera setelah wahyu, Nabi ﷺ secara praktis mendemonstrasikan hukum dengan menempatkan layar antara dirinya dan Anas, mengajar dengan contoh. Implementasi segera ini menekankan pentingnya bertindak atas perintah ilahi tanpa penundaan.
Pelajaran Etika
Riwayat ini mengajarkan pengunjung untuk memperhatikan privasi dan kenyamanan tuan rumah, mengenali isyarat halus untuk keberangkatan, dan menghindari tinggal terlalu lama. Ini juga menetapkan etika Islam untuk meminta izin sebelum memasuki ruang pribadi.