حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الأَنْصَارِيُّ، قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي، عَنْ ثُمَامَةَ، عَنْ أَنَسٍ، أَنَّ أُمَّ سُلَيْمٍ، كَانَتْ تَبْسُطُ لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم نِطَعًا فَيَقِيلُ عِنْدَهَا عَلَى ذَلِكَ النِّطَعِ ـ قَالَ ـ فَإِذَا نَامَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم أَخَذَتْ مِنْ عَرَقِهِ وَشَعَرِهِ، فَجَمَعَتْهُ فِي قَارُورَةٍ، ثُمَّ جَمَعَتْهُ فِي سُكٍّ ـ قَالَ ـ فَلَمَّا حَضَرَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ الْوَفَاةُ أَوْصَى أَنْ يُجْعَلَ فِي حَنُوطِهِ مِنْ ذَلِكَ السُّكِّ ـ قَالَ ـ فَجُعِلَ فِي حَنُوطِهِ‏.‏
Salin
Narasi Thumama

Anas berkata, “Um Sulaim biasa membentangkan seprai kulit untuk Nabi (ﷺ) dan dia biasa tidur siang di atas lembaran kulit itu di rumahnya.” Anas menambahkan, “Ketika Nabi (ﷺ) telah tidur, dia akan mengambil sebagian keringat dan rambutnya dan mengumpulkannya (keringat) ke dalam botol dan kemudian mencampurnya dengan Suk (semacam parfum) saat dia masih tidur. “Ketika kematian Anas bin Malik mendekat, dia menyarankan agar sebagian dari Suk itu dicampur dengan Hanut-nya (parfum untuk membalsem mayat), dan itu dicampur dengan Hanut-nya.