حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ ـ رضى الله عنها ـ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ أَنَّهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا لَمْ تَرَ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُصَلِّي صَلاَةَ اللَّيْلِ قَاعِدًا قَطُّ حَتَّى أَسَنَّ، فَكَانَ يَقْرَأُ قَاعِدًا حَتَّى إِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ قَامَ، فَقَرَأَ نَحْوًا مِنْ ثَلاَثِينَ آيَةً أَوْ أَرْبَعِينَ آيَةً، ثُمَّ رَكَعَ.
Terjemahan
Diriwayatkan 'Aisha
(ibu dari orang-orang percaya yang setia) Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (pada hari-hari terakhirnya) biasa duduk shalat. Dia akan membaca sambil duduk, dan ketika tiga puluh atau empat puluh ayat tersisa dari pembacaan dia akan bangun dan membacanya sambil berdiri dan kemudian dia akan membungkuk dan bersujud. Dia biasa melakukan hal yang sama dalam raka kedua. Setelah selesai Shalat dia biasa melihat saya dan jika saya bangun dia akan berbicara dengan saya dan jika saya tertidur, dia akan berbaring.