Nabi (ﷺ) memasuki sebuah taman dan menyuruh saya menjaga gerbangnya. Kemudian seorang pria datang dan meminta izin untuk masuk. Rasulullah SAW berkata, “Izinkan dia dan beritakanlah kepadanya kabar baik bahwa dia akan masuk surga.” Lihatlah! Dia adalah Abu Bakr. Kemudian `Umar datang, dan Nabi (ﷺ) berkata, “Akuilah dia dan beri dia kabar baik bahwa dia akan masuk surga.” Kemudian 'Utsman datang dan Nabi (ﷺ) berkata, “Masuklah dia dan beri dia kabar baik bahwa dia akan masuk surga. “
Teks & Konteks Hadis
Riwayat ini dari Sahih al-Bukhari 7262 menggambarkan Nabi Muhammad (ﷺ) memberikan kabar gembira tentang Surga kepada Abu Bakar, Umar, dan Utsman (semoga Allah meridhai mereka) dalam satu pertemuan, menegaskan status mulia mereka di antara para sahabat.
Komentar Ulama tentang Riwayat
Hadis ini menetapkan keunggulan tiga Khalifah yang Diberi Petunjuk pertama dalam urutan suksesi yang tepat. Penyebutan khusus Nabi tentang Surga untuk individu-individu ini, tanpa syarat kualifikasi apa pun, menunjukkan status terkonfirmasi mereka sebagai penghuni Surga—kehormatan yang langka dan terkemuka.
Latar taman melambangkan taman spiritual Surga, dengan gerbang mewakili pintu masuk penerimaan ilahi. Instruksi Nabi untuk "memberikan kabar baik" berfungsi sebagai deklarasi publik tentang kebajikan mereka, menghilangkan keraguan tentang tujuan akhir mereka.
Signifikansi Kabar Gembira
Keutamaan Abu Bakar dalam menerima kabar ini mengonfirmasi statusnya sebagai sahabat paling unggul setelah para nabi. Penyusulan Umar menunjukkan peringkat keduanya, dan posisi ketiga Utsman menetapkan hierarki yang diakui oleh Ahl al-Sunnah wal-Jama'ah.
Riwayat ini berfungsi sebagai bukti tegas melawan mereka yang menyangkal kebajikan para sahabat ini atau mempertanyakan posisi mereka. Kabar gembira kolektif dalam satu duduk menekankan persatuan dan persaudaraan di antara pilar-pilar Islam ini.
Implikasi Hukum & Teologis
Hadis ini termasuk dalam bab "Menerima Informasi yang Diberikan oleh Orang yang Jujur" di Sahih al-Bukhari, menunjukkan bahwa kesaksian satu orang jujur sudah cukup dalam hal kebajikan dan status spiritual.
Ulama teologis menyimpulkan dari ini bahwa mencintai tiga khalifah ini dan mengakui keunggulan mereka dalam urutan spesifik ini adalah artikel iman yang esensial. Surga yang dijamin mereka mencerminkan komitmen tak tergoyahkan mereka terhadap Islam dan perwujudan lengkap ajaran kenabian.