Ka'b bin 'Ujra menemuiku dan berkata, “Haruskah aku memberimu hadiah? Suatu ketika Nabi (ﷺ) datang kepada kami dan kami berkata, 'Wahai Rasulullah (ﷺ)! Kami tahu bagaimana menyambut Anda; tetapi bagaimana mengirim 'Shalat' kepada Anda? Dia berkata, 'Katakanlah: Allahumma Salli ala Muhammadin wa 'ala 'Ali Muhammadin, kama sal-la'ala 'ala Ibrahim dan Hamidun Majid. Allahumma barik 'ala Muhammadin adalah 'ala seluruh Muhammadin, sebagai barakta 'ala seluruh Ibrahim, dan Hamidun Majid.”
Keunggulan Mengirimkan Berkah kepada Nabi
Riwayat ini dari Sahih al-Bukhari 6357 menetapkan cara yang benar untuk mengirimkan salat kepada Nabi Muhammad (ﷺ) seperti yang diajarkan oleh Rasul Allah sendiri ketika ditanya oleh para sahabatnya.
Doa Lengkap
"Allahumma Salli ala Muhammadin wa 'ala Ali Muhammadin, kama sallaita 'ala ali Ibrahima innaka Hamidun Majid. Allahumma barik 'ala Muhammadin wa 'ala ali Muhammadin, kama barakta 'ala ali Ibrahima, innaka Hamidun Majid."
Terjemahan: "Ya Allah, kirimkan Salat-Mu (rahmat, kehormatan, berkah) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau mengirimkan Salat-Mu kepada keluarga Ibrahim, Engkau memang Terpuji, Mulia. Ya Allah, kirimkan Berkah-Mu kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau mengirimkan Berkah-Mu kepada keluarga Ibrahim, Engkau memang Terpuji, Mulia."
Komentar Ilmiah
Formulasi ini menghubungkan berkah kepada Nabi Muhammad (ﷺ) dengan berkah kepada Nabi Ibrahim (AS), menunjukkan kelanjutan kenabian dan karunia ilahi.
Penyertaan "keluarga Muhammad" menunjukkan sifat komprehensif dari berkah ini, mencakup baik Nabi maupun rumah tangganya yang saleh dan pengikutnya.
Atribut "Hamid" (Terpuji) dan "Majid" (Mulia) pada akhir setiap bagian menekankan kualitas sempurna Allah, mengingatkan orang yang berdoa akan Keagungan Yang Disapa.
Keputusan Hukum
Para ulama sepakat bahwa mengirimkan berkah kepada Nabi (ﷺ) selama tashahhud dalam shalat adalah wajib, sementara di waktu lain sangat dianjurkan (mustahabb), terutama ketika mendengar namanya disebut.