Nabi (ﷺ) mulai menaiki tempat tinggi atau bukit. Seorang pria (di antara teman-temannya) naik ke sana dan berteriak dengan suara keras, “La ilaha illal-lahu wallahu Akbar.” (Saat itu) Rasulullah (ﷺ) sedang mengendarai bagalnya. Rasulullah SAW bersabda, “Engkau tidak memanggil orang tuli atau yang absen.” Dan menambahkan, “Wahai Abu Musa (atau, wahai Abdullah)! ﷺ Haruskah aku memberitahukan kepadamu sebuah kalimat dari harta surga?” Aku berkata, “Ya.” Dia berkata, “Hal-hal itu tidak ada yang kuwwata dengan billah,”
Keunggulan "Lā ḥawla wa lā quwwata illā billāh"
Narasi mendalam ini dari Sahih al-Bukhari (6409) mengungkapkan doa berharga yang digambarkan oleh Nabi (ﷺ) sebagai "kalimat dari harta surga." Frasa "Lā ḥawla wa lā quwwata illā billāh" berarti "Tidak ada kekuatan maupun kekuatan kecuali dengan Allah."
Analisis Kontekstual
Insiden ini terjadi selama perjalanan ketika seorang sahabat dengan antusias memproklamirkan kebesaran Allah. Tanggapan Nabi menunjukkan bahwa zikir yang tulus tidak perlu keras, karena Allah tidak tuli maupun absen. Ini mengajarkan kita bahwa kesadaran akan kehadiran Allah lebih penting daripada volume suara kita.
Signifikansi Spiritual
Doa ini mengakui ketergantungan sepenuhnya pada Allah, mengakui bahwa semua kemampuan untuk menghindari ketidaktaatan dan melakukan perbuatan baik datang semata-mata dari pemberdayaan Ilahi. Ini mewujudkan esensi tawakkul (ketergantungan pada Allah) dan kerendahan hati di hadapan Sang Pencipta.
Deskripsi sebagai "dari harta surga" menunjukkan nilainya yang sangat besar dalam menghilangkan kesulitan, memperkuat iman, dan mendekatkan diri kepada Allah. Ini berfungsi sebagai benteng spiritual melawan keputusasaan dan ketergantungan pada diri sendiri.
Aplikasi Praktis
Para ulama merekomendasikan untuk sering membaca dzikir ini, terutama ketika menghadapi tantangan, membuat keputusan penting, atau merasa lemah dalam memenuhi kewajiban agama. Ini mengubah perspektif seseorang dari mengandalkan kapasitas pribadi menjadi mempercayai kekuatan dan kebijaksanaan Allah.