حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا الْقَاسِمُ بْنُ مَالِكٍ الْمُزَنِيُّ، حَدَّثَنَا الْجُعَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ، قَالَ كَانَ الصَّاعُ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم مُدًّا وَثُلُثًا بِمُدِّكُمُ الْيَوْمَ فَزِيدَ فِيهِ فِي زَمَنِ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Nafi'

Ibnu 'Umar biasa memberikan zakat Ramadhan (Zakat-al-Fitr) sesuai dengan Mudd Nabi, Mudd pertama, dan dia juga biasa memberikan hal-hal untuk penebusan sumpah menurut Mudd Nabi. Abu Qutaiba berkata, "Malik berkata kepada kami, 'Mudd kami (yaitu, dari Madinah) lebih baik daripada milik Anda dan kami tidak melihat keunggulan kecuali dalam Mudd Nabi!' Malik lebih lanjut berkata, kepada saya, 'Jika seorang penguasa datang kepadamu dan menetapkan Mudd yang lebih kecil dari Nabi, dengan Mudd apa kamu akan mengukur apa yang kamu berikan (untuk penebusan atau Zakat-al-Fitir?' Saya menjawab, 'Kami akan memberikannya sesuai dengan Mudd Nabi' Mengenai hal itu, Malik berkata, 'Kalau begitu, tidakkah Anda melihat bahwa kita harus kembali ke Mudd Nabi pada akhirnya?'"