حَدَّثَنَا عَبْدَةُ، قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ، قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُثَنَّى، قَالَ حَدَّثَنَا ثُمَامَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَنَسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ كَانَ إِذَا سَلَّمَ سَلَّمَ ثَلاَثًا، وَإِذَا تَكَلَّمَ بِكَلِمَةٍ أَعَادَهَا ثَلاَثًا‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan 'Abdullah bin 'Amr

Suatu kali Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) tetap berada di belakang kami dalam perjalanan. Dia bergabung dengan kami saat kami berwudhu untuk shalat Ashar yang sudah terlambat. Kami hanya melewatkan tangan basah di atas kaki kami (tidak membasuhnya dengan benar) sehingga Nabi (صلى الله عليه وسلم) berbicara kepada kami dengan suara keras dan berkata dua atau tiga kali, "Selamatkan tumitmu dari api."

Comment

Keunggulan Menyempurnakan Wudhu

Riwayat ini dari Sahih al-Bukhari 96 menunjukkan betapa pentingnya Rasulullah (ﷺ) menekankan penyempurnaan ibadah-ibadah kecil, khususnya wudhu. Ketergesaan para Sahabat dalam melakukan wudhu, hanya dengan mengusapkan tangan basah ke kaki tanpa mencuci dengan benar, menyebabkan peringatan tegas dari Nabi (ﷺ).

Komentar Ulama tentang Peringatan

Frasa "Selamatkan tumitmu dari api neraka" memiliki bobot yang sangat besar. Ulama klasik menjelaskan bahwa mengabaikan mencuci tumit selama wudhu merupakan ketidaksempurnaan yang membatalkan shalat. Karena shalat adalah fondasi agama, pembatalannya akibat wudhu yang tidak benar menempatkan keadaan spiritual seseorang dalam bahaya.

Imam Ibn Hajar al-Asqalani, dalam komentarnya Fath al-Bari, mencatat bahwa pengulangan peringatan ("dua atau tiga kali") menunjukkan pentingnya masalah ini dan berfungsi untuk menekankan keseriusan kelalaian tersebut.

Keputusan Hukum yang Diambil

Hadis ini menetapkan kewajiban mencuci seluruh kaki selama wudhu, termasuk tumit. Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali semua sepakat pada persyaratan mendasar ini.

Ulama juga mengambil dari riwayat ini bahwa seseorang harus memastikan air mencapai semua bagian anggota tubuh selama wudhu, dan bahwa hanya mengusap tanpa mencuci dengan benar tidak cukup untuk kaki.

Dimensi Spiritual

Di luar keputusan hukum, insiden ini mengajarkan kita tentang kepedulian Nabi (ﷺ) yang penuh kasih sayang terhadap keselamatan umatnya. Peringatannya tentang api neraka, bahkan untuk apa yang mungkin tampak sebagai kelalaian kecil, mencerminkan cinta dan tanggung jawabnya yang mendalam terhadap para pengikutnya.

Riwayat ini juga menggambarkan bagaimana para Sahabat, meskipun status mereka tinggi, dikoreksi ketika mereka melakukan kesalahan, menunjukkan bahwa pengetahuan agama harus dikejar dengan kerendahan hati dan ketepatan.