Setiap kali 'Aisyah (istri Nabi) mendengar sesuatu yang tidak dia mengerti, dia biasa bertanya lagi sampai dia memahaminya sepenuhnya. Aisyah berkata: "Suatu kali Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Barangsiapa akan dimintai pertanggungjawaban (tentang perbuatannya pada hari kiamat) niscaya akan dihukum." Aku berkata, "Bukankah Allah berfirman: "Dia pasti akan menerima perhitungan yang mudah." (84.8) Nabi (صلى الله عليه وسلم) menjawab, "Ini berarti hanya penyampaian catatan-catatan itu, tetapi barangsiapa yang akan diperdebatkan tentang catatannya, niscaya akan hancur."
Keunggulan Mencari Ilmu
Riwayat ini dari Sahih al-Bukhari 103 menunjukkan keutamaan terus-menerus mencari kejelasan dalam urusan agama. Sayyidah Aisyah, yang dikenal dengan pemahamannya yang mendalam tentang Islam, tidak diam tentang hal-hal yang tidak dia pahami, mencontohkan prinsip Islam bahwa mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.
Memahami Perhitungan Ilahi
Pernyataan awal Nabi merujuk pada mereka yang akan menjalani pertanyaan rinci tentang perbuatan mereka pada Hari Kiamat. Perhitungan intensif seperti itu menunjukkan kekurangan dalam iman dan tindakan mereka yang memerlukan pemeriksaan.
Referensi Aisyah kepada Surah Al-Inshiqaq ayat 8 menunjukkan pengetahuannya yang mendalam tentang Al-Quran dan keberaniannya dalam mencari kejelasan dari Nabi sendiri ketika kontradiksi yang tampak muncul dalam pemahamannya.
Dua Jenis Perhitungan
Nabi menjelaskan ada dua jenis perhitungan: "Perhitungan mudah" yang disebutkan dalam Al-Quran merujuk pada orang beriman yang perbuatan baiknya melebihi perbuatan buruknya, dan perhitungan mereka hanyalah presentasi tanpa pertanyaan rinci.
Jenis kedua melibatkan "argumentasi" tentang perhitungan seseorang, di mana orang tersebut membantah atau berusaha membenarkan dosa-dosanya. Ini menunjukkan baik penyangkalan atau kurangnya tobat yang tulus, yang mengarah pada kehancuran karena argumentasi seperti itu dengan Sang Pencipta Yang Maha Mengetahui adalah sia-sia dan menunjukkan kekurangan spiritual.
Komentar Ulama
Ulama klasik menjelaskan bahwa "perhitungan mudah" adalah untuk orang-orang saleh yang timbangan perbuatan baiknya akan berat. Dosa-dosa kecil mereka akan diampuni melalui rahmat Allah tanpa pemeriksaan rinci.
"Perhitungan argumentatif" adalah untuk mereka yang perlu diingatkan tentang dosa-dosa mereka karena mereka gagal bertobat dengan benar. Perdebatan mereka dengan Allah - meskipun mereka mengetahui kebenaran dalam hati mereka - hanya akan meningkatkan penghinaan dan hukuman mereka.
Hadis ini mendorong Muslim untuk melakukan perbuatan saleh dengan tulus, bertobat secara terus-menerus, dan menghindari kesombongan yang mengarah pada pembenaran dosa di hadapan Allah pada Hari Kiamat.