حَدَّثَنَا عَبْدَانُ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، أَخْبَرَنَا الزُّهْرِيُّ، عَنِ ابْنِ الْمُسَيَّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ لاَ فَرَعَ وَلاَ عَتِيرَةَ ‏"‏‏.‏ وَالْفَرَعُ أَوَّلُ النِّتَاجِ، كَانُوا يَذْبَحُونَهُ لَطِوَاغِيتِهِمْ، وَالْعَتِيرَةُ فِي رَجَبٍ‏.‏
Salin
Diriwayatkan Abu Huraira

Nabi (ﷺ) bersabda, "Baik Fara' maupun 'Atira (tidak diperbolehkan):" Al-Fara' maupun 'Atira (diperbolehkan):" Al-Fara' adalah keturunan pertama (unta atau domba) yang digunakan oleh orang-orang untuk mempersembahkan (sebagai korban) kepada berhala-berhala mereka. Dan Al-'Atira adalah (seekor domba yang akan disembelih) pada bulan Rajab.