Rasulullah SAW bersabda, “Setiap sendi tubuh manusia harus diberikan satu sadaqah; dan setiap hari di mana matahari terbit, ada pahala berupa sadaqa (yaitu hadiah sedekah) bagi orang yang menegakkan keadilan di antara manusia.” ﷺ
Sifat Komprehensif dari Amal
Hadis mulia ini dari Sahih al-Bukhari (2707) mengungkapkan dua dimensi mendalam dari sadaqah (amal). Pertama, Nabi ﷺ mengajarkan bahwa setiap sendi dalam tubuh manusia memerlukan amalnya yang seharusnya - artinya penggunaan setiap sendi yang benar dalam ketaatan kepada Allah merupakan amal. Para ulama menghitung 360 sendi dalam tubuh manusia, menunjukkan kesempatan terus-menerus untuk ibadah harian.
Amal Harian dari Keadilan
Bagian kedua menetapkan bahwa dengan setiap matahari terbit, menegakkan keadilan di antara manusia mendapatkan seseorang pahala amal. Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan dalam Fath al-Bari bahwa ini termasuk menghakimi dengan adil, mendamaikan pihak yang berselisih, dan mencegah penindasan.
Al-Qurtubi menekankan bahwa keadilan ini mencakup semua hubungan - antara penguasa dan yang diperintah, pedagang dan pelanggan, suami dan istri. "Pahala sadaqah" berarti Allah memberikan balasan spiritual yang sama seolah-olah seseorang telah memberikan amal fisik.
Komentar Ulama tentang "Perdamaian"
Imam al-Nawawi berkomentar bahwa hadis ini mengangkat perdamaian ke bentuk amal tertinggi, karena melestarikan harmoni sosial dan mencegah pertumpahan darah. Pembaruan harian dari pahala ini menunjukkan bahwa mempertahankan keadilan memerlukan kewaspadaan dan usaha yang konstan.
Ibn Rajab al-Hanbali mencatat dalam Jami' al-Ulum wal-Hikam bahwa kombinasi amal fisik (melalui ibadah sendi) dan amal sosial (melalui keadilan) menyelesaikan tanggung jawab spiritual dan komunal seorang Muslim, memenuhi kewajiban individu dan kolektif kepada Allah.