Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (p.b.u.h) bersabda, "Tuhan kami, Yang Maha Berkah, datang setiap malam di Surga terdekat dengan kami ketika sepertiga malam terakhir tersisa, berkata: "Apakah ada yang memohon kepada-Ku, agar Aku dapat menanggapi doa? Apakah ada orang yang bertanya kepada-Ku, sehingga Aku dapat mengabulkan permintaannya? Apakah ada orang yang meminta pengampunan-Ku, agar Aku dapat mengampuninya?"
Sholat Malam (Tahajjud)
Sahih al-Bukhari - Hadis 1145
Turunnya Ilahi & Rahmat
Hadis ini menggambarkan turunnya khusus Allah ke langit terendah selama sepertiga akhir malam, menunjukkan rahmat-Nya yang tak terbatas dan kedekatan-Nya dengan hamba-hamba-Nya. Ini adalah turunnya metaforis yang sesuai dengan Keagungan-Nya, tidak menyerupai gerakan fisik.
Waktunya bertepatan dengan sholat Tahajjud, ketika hati paling reseptif dan doa paling mudah diterima. Pertanyaan Allah menunjukkan kegembiraan-Nya untuk menganugerahkan berkah kepada orang-orang beriman.
Undangan Tiga Kali
Allah mengulurkan tiga undangan spesifik: untuk doa (du'a), untuk meminta kebutuhan, dan untuk mencari pengampunan. Penawaran komprehensif ini mencakup kebutuhan spiritual dan duniawi, menekankan bahwa tidak ada permintaan yang terlalu kecil atau besar untuk kemurahan hati-Nya.
Pengulangan menekankan kesediaan Allah untuk merespons, memberikan, dan mengampuni - menyoroti sifat-Nya sebagai Al-Mujīb (Yang Menjawab), Al-Wahhāb (Yang Memberi), dan Al-Ghafūr (Yang Mengampuni).
Komentar Ilmiah
Ulama klasik seperti Ibn Hajar al-Asqalani menjelaskan ini sebagai manifestasi rahmat ilahi yang khusus, tidak untuk dipahami secara harfiah. "Turun" ini dengan cara yang sesuai dengan kesempurnaan Allah, tanpa kemiripan dengan ciptaan.
Imam An-Nawawi menekankan dorongan hadis ini untuk ibadah malam, menyatakan bahwa ia mengandung motivasi terbesar untuk sholat Tahajjud dan doa malam, karena respons dijamin selama periode yang diberkati ini.
Aplikasi Praktis
Muslim harus berusaha bangun selama sepertiga akhir malam untuk sholat Tahajjud, doa yang tulus, dan mencari pengampunan. Waktu ini mewakili kesempatan unik untuk koneksi ilahi dan peninggian spiritual.
Hadis mengajarkan bahwa Allah mengundang kita terlebih dahulu, menunjukkan rahmat inisiatif-Nya. Respons kita melalui ibadah menyelesaikan interaksi ilahi-manusia ini, memenuhi tujuan penciptaan kita.