Pada saat shalat Subuh Nabi (صلى الله عليه وسلم) bertanya kepada Bilal, "Ceritakan padaku tentang perbuatan terbaik yang kamu lakukan setelah memeluk Islam, karena aku mendengar langkah kakimu di depanku di surga." Bilal menjawab, "Saya tidak melakukan apa pun yang layak disebutkan kecuali bahwa setiap kali saya berwudhu pada siang atau malam hari, saya berdoa setelah wudhu itu sebanyak yang tertulis untuk saya."
Sholat di Malam Hari (Tahajjud)
Sahih al-Bukhari 1149
Penjelasan Hadis
Hadis mulia ini dari Sahih al-Bukhari menunjukkan keutamaan besar dalam melaksanakan sholat sunnah setelah berwudhu. Bilal ibn Rabah (semoga Allah meridhainya), muadzin Nabi, diberitahu bahwa langkah kakinya terdengar di Surga karena praktik khusus ini.
Para ulama menjelaskan bahwa frasa "sebanyak yang dituliskan untukku" merujuk pada jumlah rakaat yang Allah tetapkan untuknya sholat. Ini menunjukkan konsistensi dalam melaksanakan sholat sunnah ini daripada jumlah yang tetap.
Keputusan Hukum
Praktik yang disarankan adalah sholat dua rakaat setelah berwudhu, sebagaimana ditetapkan dalam riwayat otentik lainnya. Sholat ini dikenal sebagai "Salat al-Wudu" (Sholat Wudhu) dan termasuk di antara amalan sunnah yang paling berpahala.
Hadis ini menekankan bahwa amalan ibadah yang tampaknya kecil tetapi konsisten, ketika dilakukan dengan ketulusan, dapat meningkatkan status seseorang di Akhirat. Praktik Bilal dalam sholat setelah setiap wudhu, baik siang maupun malam, menunjukkan pentingnya menjaga koneksi spiritual sepanjang waktu.
Manfaat Spiritual
Ibn Hajar al-Asqalani berkomentar dalam Fath al-Bari bahwa hadis ini menunjukkan bagaimana perbuatan kecil, ketika dilakukan secara konsisten dengan niat murni, dapat menghasilkan pahala besar. Suara langkah kaki Bilal di Surga menandakan hasil nyata dari pengabdiannya yang gigih.
Al-Qurtubi mencatat bahwa praktik ini menyucikan jiwa dan mempertahankan kebersihan spiritual yang dicapai melalui wudhu fisik, menciptakan keadaan siap terus-menerus untuk beribadah.