حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ، عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ صُهَيْبٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ دَخَلَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم فَإِذَا حَبْلٌ مَمْدُودٌ بَيْنَ السَّارِيَتَيْنِ فَقَالَ " مَا هَذَا الْحَبْلُ ". قَالُوا هَذَا حَبْلٌ لِزَيْنَبَ فَإِذَا فَتَرَتْ تَعَلَّقَتْ. فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم " لاَ، حُلُّوهُ، لِيُصَلِّ أَحَدُكُمْ نَشَاطَهُ، فَإِذَا فَتَرَ فَلْيَقْعُدْ ".
Salin
Diriwayatkan 'Aisha
Seorang wanita dari suku Bani Asad sedang duduk bersamaku dan Rasul Allah (saw) datang ke rumahku dan berkata, "Siapa ini?" Saya berkata, "(Dia) Begitu dan begitu. Dia tidak tidur di malam hari karena dia terlibat dalam doa." Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda dengan tidak setuju: Lakukanlah perbuatan baik yang berada dalam kemampuanmu karena Allah tidak pernah lelah memberikan pahala sampai kamu lelah melakukan perbuatan baik."