Seorang pria berkata, “Wahai Rasulullah (ﷺ)! Beritahukanlah kepadaku tentang suatu perbuatan yang akan membuatku masuk surga. Orang-orang berkata, “Ada apa dengan dia? Ada apa dengan dia?” Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Dia memiliki sesuatu untuk ditanyakan (apa yang sangat dia butuhkan).” Rasulullah SAW bersabda kepadanya: “Untuk masuk surga, hendaklah kamu menyembah Allah dan tidak bersekutu dengan-Nya; hendaklah kamu menyembah shalat dengan sempurna, memberikan sedekah wajib (zakat), dan memelihara hubungan baik dengan Kith dan saudaramu.” ﷺ Dia kemudian berkata, “Tinggalkan saja!” (Sub-narator berkata, “Sepertinya Nabi (ﷺ) sedang menunggangi untanya.”
Adab Baik dan Bentuk (Al-Adab)
Sahih al-Bukhari 5983
Teks Hadis
Seorang pria berkata, "Wahai Utusan Allah! Beritahu saya tentang suatu perbuatan yang akan membuat saya masuk Surga." Orang-orang berkata, "Ada apa dengannya? Ada apa dengannya?" Utusan Allah berkata, "Dia memiliki sesuatu untuk ditanyakan (apa yang sangat dia butuhkan)." Nabi berkata (kepadanya), (Untuk masuk Surga) kamu harus menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun: Kamu harus menunaikan shalat dengan sempurna, memberikan zakat wajib (Zakat), dan menjaga hubungan baik dengan kerabatmu." Kemudian dia berkata, "Tinggalkan itu!" (Perawi sub berkata, "Tampaknya Nabi sedang menunggangi unta betinanya."
Komentar atas Pertanyaan
Penanya menunjukkan kerinduan spiritual yang mendalam, mencari jalan langsung ke Surga. Keterkejutan para sahabat mengungkapkan bahwa ini bukan pertanyaan biasa, menunjukkan ketulusan luar biasa dari pria itu. Pengakuan Nabi bahwa "dia memiliki sesuatu untuk ditanyakan dengan sangat" menunjukkan wawasan ilahinya terhadap niat murni penanya dan kebutuhan mendesak akan bimbingan spiritual.
Empat Pilar Keselamatan
Tauhid (Monoteisme): "Sembahlah Allah dan jangan menyekutukan-Nya" - Ini menetapkan dasar semua perbuatan baik. Tanpa tauhid murni, tidak ada perbuatan yang diterima.
Shalat: "Tunaikan shalat dengan sempurna" - Menekankan baik pengamalan lahiriah maupun kehadiran hati dalam shalat, yang merupakan pilar Islam.
Zakat: "Berikan zakat wajib" - Membersihkan harta dan jiwa, menunjukkan tanggung jawab sosial dan keterlepasan dari ikatan duniawi.
Hubungan Keluarga: "Jaga hubungan baik dengan kerabatmu" - Menyoroti bahwa keselamatan membutuhkan hak-hak Allah dan hak-hak ciptaan, dimulai dengan kerabat terdekat.
Kebijaksanaan Kenabian dalam Keringkasan
Tanggapan singkat Nabi menunjukkan kemampuannya untuk menyaring kebenaran spiritual yang luas menjadi prinsip-prinsip esensial. Perintahnya "Tinggalkan itu!" setelah menyebutkan keempat pilar ini menunjukkan kecukupannya - jika disempurnakan, mereka mencakup jalan ke Surga tanpa perlu rincian yang berlebihan.
Implementasi Praktis
Para ulama menjelaskan bahwa keempat ini mencakup hak-hak Allah (Tauhid, Shalat, Zakat) dan hak-hak ciptaan (hubungan keluarga). Menyempurnakannya mengarah pada kesempurnaan dalam semua aspek iman lainnya. Hadis ini mengajarkan bahwa jalan ke Surga terletak pada memenuhi kewajiban dasar dengan keunggulan daripada mencari tindakan ibadah yang luar biasa.