حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي سَلَمَةَ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دِينَارٍ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ‏.‏ وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ أَوْ صَاحِبُهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ‏.‏ فَإِذَا قَالَ لَهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ‏.‏ فَلْيَقُلْ يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Narasi Abu Huraira

Rasulullah SAW bersabda, “Jika ada di antara kalian yang bersin, hendaklah ia berkata 'Al-Hamduli llah', dan saudara laki-laki atau temannya (Muslim) harus berkata kepadanya, 'Yar-hamuka-l-Llah' (semoga Allah memberikan rahmat kepadamu). ﷺ Ketika yang terakhir mengatakan 'Yar-hamuka-llah”, yang pertama harus mengatakan, 'Yahdikumul-lah wa Yuslih balakum' (Semoga Allah memberi petunjuk dan memperbaiki kondisi Anda).

Comment

Etika Bersin dan Menanggapi

Hadis ini dari Sahih al-Bukhari 6224 menetapkan tata krama Islam yang tepat (Al-Adab) mengenai bersin dan pertukaran doa selanjutnya antara Muslim.

Kewajiban Orang yang Bersin

Ketika seorang Muslim bersin, mereka harus segera memuji Allah dengan mengucapkan "Al-Hamdulillah" (Segala puji bagi Allah). Ini mengakui bahwa bersin membawa kelegaan dan merupakan fungsi tubuh alami yang diciptakan oleh Allah.

Pujian harus terdengar agar Muslim di dekatnya dapat mendengar dan menanggapi dengan tepat. Ekspresi rasa syukur ini mengakui berkah Allah dalam kelegaan yang dialami setelah bersin.

Tanggapan Sahabat

Mereka yang mendengar bersin dan pujian selanjutnya harus menanggapi dengan "Yarhamukallah" (Semoga Allah merahmatimu). Ini adalah kewajiban kolektif (fard kifayah) bagi mereka yang mendengar bersin.

Tanggapan ini berisi doa yang indah untuk kesejahteraan spiritual dan fisik orang yang bersin, karena rahmat mencakup segala bentuk kebaikan dan perlindungan dari bahaya.

Doa Terakhir

Setelah menerima doa untuk rahmat, orang yang bersin menanggapi dengan "Yahdikumullah wa Yuslih balakum" (Semoga Allah membimbingmu dan memperbaiki urusanmu).

Doa timbal balik ini menunjukkan kepedulian dan perhatian timbal balik di antara orang beriman. Doa untuk bimbingan adalah berkah terbesar yang dapat diminta seorang Muslim untuk yang lain, sementara doa untuk perbaikan urusan mencakup semua urusan duniawi dan agama.

Wawasan Ilmiah

Para ulama mencatat bahwa etika ini hanya berlaku untuk bersin, karena membawa kelegaan, tidak seperti menguap yang menunjukkan kemalasan dan memerlukan menutup mulut.

Pertukaran ini memperkuat persaudaraan, mengajarkan rasa syukur, dan mempertahankan ingatan konstan kepada Allah dalam aktivitas sehari-hari. Ini mengubah fungsi tubuh alami menjadi tindakan ibadah dan doa timbal balik.