حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ، حَدَّثَنَا مَهْدِيٌّ، حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي يَعْقُوبَ، عَنِ ابْنِ أَبِي نُعْمٍ، قَالَ كُنْتُ شَاهِدًا لاِبْنِ عُمَرَ وَسَأَلَهُ رَجُلٌ عَنْ دَمِ الْبَعُوضِ‏.‏ فَقَالَ مِمَّنْ أَنْتَ فَقَالَ مِنْ أَهْلِ الْعِرَاقِ‏.‏ قَالَ انْظُرُوا إِلَى هَذَا، يَسْأَلُنِي عَنْ دَمِ الْبَعُوضِ وَقَدْ قَتَلُوا ابْنَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَسَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ ‏"‏ هُمَا رَيْحَانَتَاىَ مِنَ الدُّنْيَا ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Narasi `Aisha

(Istri Nabi) Seorang wanita beserta kedua putrinya datang kepadaku untuk meminta sedekah kepadaku, tetapi dia tidak menemukan apa-apa bersamaku kecuali satu tanggal yang aku berikan kepadanya dan dia membaginya di antara kedua putrinya, kemudian dia bangkit dan pergi. Kemudian Nabi (ﷺ) datang dan saya memberitahunya tentang cerita ini. Beliau berkata: “Barangsiapa yang menguasai anak-anak perempuan itu dan memperlakukan mereka dengan murah hati, maka mereka akan menjadi perisai baginya dari neraka (neraka).”

Comment

Komentar Hadis: Keutamaan Merawat Anak Perempuan

Narasi mulia ini dari Sahih al-Bukhari (5995) dalam Kitab Adab dan Bentuk (Al-Adab) menunjukkan pahala besar bagi mereka yang merawat anak perempuan dengan kebaikan dan kemurahan hati. Istri Nabi 'Aisyah (semoga Allah meridainya) menceritakan insiden ini untuk menyoroti keutamaan belas kasih terhadap anak perempuan.

Analisis Ilmiah

Satu kurma yang diberikan oleh 'Aisyah, meskipun dalam kemiskinannya sendiri, menggambarkan prinsip Islam untuk memberikan apa yang bisa diberikan, betapapun kecilnya. Pembagian kurma oleh ibu antara kedua anak perempuannya menunjukkan perawatan keibuan yang tepat dan keadilan dalam distribusi.

Pernyataan Nabi bahwa merawat anak perempuan berfungsi sebagai perlindungan dari Neraka menunjukkan bobot spiritual yang besar dari tanggung jawab ini. Para ulama menjelaskan bahwa perlindungan ini berlaku bagi kedua orang tua dan wali yang memenuhi kewajiban mereka terhadap tanggungan perempuan dengan keunggulan (ihsan).

Konteks dan Signifikansi Sejarah

Di Arab pra-Islam, pembunuhan bayi perempuan umum terjadi, dan anak perempuan sering dianggap sebagai beban. Hadis ini merevolusi sikap masyarakat dengan meningkatkan status anak perempuan dan menjadikan perawatan mereka sebagai sarana perlindungan ilahi.

Komentator klasik mencatat bahwa frasa "memperlakukan mereka dengan murah hati" mencakup memenuhi kebutuhan fisik, kesejahteraan emosional, pendidikan agama, dan melindungi kehormatan mereka - semua aspek perawatan komprehensif yang mengarah pada pahala yang dijanjikan.

Aplikasi Praktis

Ajaran ini mendorong umat Islam untuk mengatasi segala prasangka budaya terhadap anak perempuan dan melihat mereka sebagai berkah dan peluang untuk kemajuan spiritual. Perisai dari Neraka diperoleh melalui perawatan yang konsisten dan penuh kasih sayang sepanjang masa tumbuh kembang mereka hingga pernikahan dan seterusnya jika diperlukan.