حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ، حَدَّثَنَا حَمَّادٌ ـ هُوَ ابْنُ زَيْدٍ ـ عَنْ ثَابِتٍ، عَنْ أَنَسٍ، قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم أَحْسَنَ النَّاسِ وَأَجْوَدَ النَّاسِ وَأَشْجَعَ النَّاسِ، وَلَقَدْ فَزِعَ أَهْلُ الْمَدِينَةِ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَانْطَلَقَ النَّاسُ قِبَلَ الصَّوْتِ، فَاسْتَقْبَلَهُمُ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم قَدْ سَبَقَ النَّاسَ إِلَى الصَّوْتِ وَهْوَ يَقُولُ ‏"‏ لَنْ تُرَاعُوا، لَنْ تُرَاعُوا ‏"‏‏.‏ وَهْوَ عَلَى فَرَسٍ لأَبِي طَلْحَةَ عُرْىٍ مَا عَلَيْهِ سَرْجٌ، فِي عُنُقِهِ سَيْفٌ فَقَالَ ‏"‏ لَقَدْ وَجَدْتُهُ بَحْرًا ‏"‏‏.‏ أَوْ ‏"‏ إِنَّهُ لَبَحْرٌ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Narasi Masruq

Kami sedang duduk bersama Abdullah bin 'Amr yang menceritakan kepada kami (Hadis): Dia berkata, “Rasulullah (ﷺ) bukanlah seorang Fahish atau seorang Mutafahish, dan dia biasa berkata, 'Yang terbaik di antara kamu adalah orang yang paling baik (berperilaku baik).”

Comment

Teks Hadis

Kami sedang duduk bersama `Abdullah bin `Amr yang sedang menceritakan kepada kami (Hadis): Dia berkata, "Utusan Allah (ﷺ) bukanlah seorang Fahish maupun Mutafahhish, dan dia biasa berkata, 'Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik dalam akhlak (memiliki adab yang baik).'"

Referensi: Sahih al-Bukhari 6035 | Kitab: Adab dan Tata Krama (Al-Adab)

Penjelasan Istilah

Fahish: Seseorang yang berbicara atau bertindak dengan cara yang cabul, vulgar, atau buruk, menggunakan bahasa yang eksplisit dan ofensif.

Mutafahhish: Seseorang yang mencari atau mempromosikan kecabulan, mendorong ucapan vulgar pada orang lain, atau membuat ucapan buruk tampak dapat diterima.

Komentar Ulama

Nabi (ﷺ) benar-benar murni dalam ucapan dan perilakunya, menghindari segala bentuk vulgaritas dan kecabulan. Karakternya yang mulia sedemikian rupa sehingga dia tidak pernah mengucapkan kata-kata buruk maupun mendorong orang lain untuk melakukannya.

Pernyataan "Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik dalam akhlak" menetapkan bahwa keunggulan sejati dalam Islam diukur dengan perilaku moral dan adab yang indah, bukan dengan keturunan, kekayaan, atau penampilan fisik.

Hadis ini mengajarkan bahwa seorang Muslim harus memurnikan baik ucapan maupun tindakan mereka dari segala bentuk kecabulan dan vulgaritas, mengikuti teladan sempurna Utusan Allah (ﷺ).

Penerapan Praktis

Jaga lidah Anda dari bahasa buruk, lelucon, dan ucapan yang dapat menyinggung orang lain atau merendahkan karakter Anda.

Kembangkan adab yang halus dalam semua interaksi, memperlakukan orang lain dengan hormat, kebaikan, dan martabat.

Berusahalah untuk menjadi di antara orang-orang terbaik dengan menyempurnakan karakter Anda, karena ini adalah ukuran sejati keunggulan dalam Islam.