حَدَّثَنَا آدَمُ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم " لاَ يَجِدُ أَحَدٌ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ حَتَّى يُحِبَّ الْمَرْءَ، لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَحَتَّى أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنْ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الْكُفْرِ، بَعْدَ إِذْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ، وَحَتَّى يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ".
Salin
Narasi Anas bin Malik
Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada seorang pun yang mendapat nikmat dari iman (a) sampai dia mencintai seseorang dan mencintainya hanya demi Allah, (b) dan sampai menjadi lebih berharga baginya untuk dilemparkan ke dalam api daripada kembali ke kekafiran (kafir) setelah Allah mengeluarkannya darinya, (c) dan sampai Allah dan Rasul-Nya menjadi lebih menyayanginya daripada apa pun.” ﷺ