Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga tanda-tanda orang munafik: Setiap kali dia berbicara, dia berdusta; dan setiap kali dia berjanji, dia melanggar janjinya; dan setiap kali dia dipercayakan, dia mengkhianati (terbukti tidak jujur)”. ﷺ
Hadis tentang Kemunafikan dari Sahih al-Bukhari
"Rasulullah (ﷺ) bersabda, 'Tanda-tanda seorang munafik ada tiga: Setiap kali dia berbicara, dia berbohong; dan setiap kali dia berjanji, dia mengingkari janjinya; dan setiap kali dia dipercayakan, dia mengkhianati (terbukti tidak jujur)'." (Sahih al-Bukhari 6095)
Komentar Ulama tentang Tiga Tanda
Hadis yang mendalam dari bab "Akhlak dan Tata Krama (Al-Adab)" ini mengidentifikasi ciri-ciri pembeda nifaq (kemunafikan) dalam perilaku seseorang. Nabi (ﷺ) menguraikan tiga sifat mendasar yang terwujud dalam interaksi seseorang dengan orang lain.
Pertama: Berbohong dalam ucapan. Lidah munafik terpisah dari kebenaran, berbicara kebohongan tanpa kendali. Ulama menjelaskan ini menunjukkan hati yang rusak yang tidak takut kepada Allah dalam berbicara.
Kedua: Mengingkari janji. Ketika seorang munafik membuat komitmen, dia dengan mudah melanggarnya, menunjukkan ketidakpedulian terhadap kata-katanya dan hak-hak orang lain. Ini menunjukkan ketidakdapatdipercayaan dalam perjanjian sosial.
Ketiga: Mengkhianati kepercayaan. Munafik terbukti tidak jujur ketika diberi tanggung jawab, melanggar amanah (kepercayaan) yang diberikan kepadanya. Ini termasuk di antara tanda-tanda terberat, karena kepercayaan adalah fondasi masyarakat Muslim.
Tingkat Kemunafikan dalam Ilmu Keislaman
Ulama klasik membedakan antara kemunafikan besar (nifaq i'tiqadi) - menyembunyikan kekafiran sambil mengaku Islam - dan kemunafikan kecil (nifaq 'amali) - menunjukkan perilaku munafik sambil mempertahankan iman. Hadis ini terutama membahas yang terakhir.
Ibn Hajar al-Asqalani berkomentar bahwa memiliki salah satu dari sifat-sifat ini memberikan seseorang ciri kemunafikan, sementara memiliki ketiganya membuat kemiripannya lengkap. Namun, ini tidak serta merta menjadikan seseorang munafik sepenuhnya dalam keyakinan.
Tujuan pengajaran ini adalah preventif - untuk membantu orang beriman mengenali dan menyucikan diri dari kualitas-kualitas merusak ini yang merusak karakter individu dan harmoni sosial.