Mu'adh bin Jabal biasa shalat bersama Nabi (ﷺ) dan kemudian pergi untuk memimpin umatnya dalam shalat. Suatu ketika dia memimpin orang-orang dalam shalat dan membacakan Surat-al-Baqara. Seorang pria meninggalkan (barisan umat yang berdoa) dan mempersembahkan shalat (ringan) (secara terpisah) dan pergi. Ketika Mu'adh mengetahui hal itu, dia berkata. “Dia (orang itu) munafik.” Kemudian orang itu mendengar apa yang dikatakan Mu'adh tentang dirinya, maka dia datang kepada Nabi dan berkata, “Wahai Rasulullah (ﷺ)! Kami adalah orang-orang yang bekerja dengan tangan kami sendiri dan mengairi (peternakan kami) dengan unta kami. Tadi malam Mu'adh memimpin kami dalam shalat (malam) dan dia membacakan Sura-al-Baqara, jadi saya mempersembahkan shalat saya secara terpisah, dan karena itu, dia menuduh saya munafik.” Nabi memanggil Mu'adh dan berkata tiga kali, “Wahai Mu'adh! Kau mengadili rakyat? Bacalah 'Washshamsi wad-uha' (91) atau 'Sabbih isma Rabbi Ka-l-A'la' (87) atau sejenisnya.”