Rasulullah (ﷺ) membuat sebuah ruangan kecil (dengan tikar daun palem). Rasulullah (ﷺ) keluar (dari rumahnya) dan shalat di dalamnya. Beberapa orang datang dan bergabung dengannya dalam doanya. Kemudian pada malam berikutnya mereka datang untuk shalat, tetapi Rasulullah (ﷺ) menunda dan tidak keluar kepada mereka. Jadi mereka mengangkat suara mereka dan mengetuk pintu dengan batu-batu kecil (untuk menarik perhatiannya). Dia datang kepada mereka dalam keadaan marah, berkata, “Kamu masih bersikeras (atas perbuatan Anda, yaitu shalat Tarawih di masjid) bahwa saya berpikir bahwa shalat ini (Tarawih) mungkin menjadi wajib bagi Anda. Maka kamu, sembahkanlah shalat ini di rumahmu, karena shalat yang terbaik bagi seseorang adalah shalat yang dipersembahkannya di rumah, kecuali shalat wajib (jemaat).