حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ ابْنِ الْمُنْكَدِرِ، حَدَّثَهُ عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ، أَنَّ عَائِشَةَ، أَخْبَرَتْهُ. أَنَّهُ، اسْتَأْذَنَ عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم رَجُلٌ فَقَالَ " ائْذَنُوا لَهُ فَبِئْسَ ابْنُ الْعَشِيرَةِ ". أَوْ " بِئْسَ أَخُو الْعَشِيرَةِ ". فَلَمَّا دَخَلَ أَلاَنَ لَهُ الْكَلاَمَ. فَقُلْتُ لَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قُلْتَ مَا قُلْتَ، ثُمَّ أَلَنْتَ لَهُ فِي الْقَوْلِ. فَقَالَ " أَىْ عَائِشَةُ، إِنَّ شَرَّ النَّاسِ مَنْزِلَةً عِنْدَ اللَّهِ مَنْ تَرَكَهُ ـ أَوْ وَدَعَهُ ـ النَّاسُ اتِّقَاءَ فُحْشِهِ ".
Terjemahan
Narasi Aisha
Seorang pria meminta izin untuk menemui Nabi. Dia berkata, “Biarlah Dia masuk; betapa jahatnya dia dari suku itu! (Atau, Betapa jahatnya dia saudara dari suku itu). Tetapi ketika dia masuk, Nabi (ﷺ) berbicara kepadanya dengan lembut dengan cara yang sopan. Aku berkata kepadanya, “Wahai Rasulullah! Anda telah mengatakan apa yang Anda katakan, lalu Anda berbicara dengannya dengan cara yang sangat lembut dan sopan? Rasulullah SAW berkata, “Orang-orang yang lebih buruk di sisi Allah adalah orang-orang yang ditinggalkan manusia (tanpa gangguan) untuk menyelamatkan diri dari bahasa kotor mereka.” ﷺ