Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah melayani tamunya dengan murah hati; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah menyatukan ikatan kekerabatan (yaitu menjaga hubungan baik dengan saudara-saudaranya); dan barangsiapa yang percaya kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah berbicara yang baik atau diam.” ﷺ
Hadis tentang Keramahan, Kekerabatan & Ucapan
Nabi (ﷺ) bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya melayani tamunya dengan murah hati; dan barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya menyatukan ikatan kekerabatan (yaitu menjaga hubungan baik dengan sanak saudaranya); dan barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya berbicara yang baik atau diam."
Komentar tentang Keramahan yang Murah Hati
Perintah ini terkait dengan iman sejati, menunjukkan bahwa menghormati tamu bukan sekadar kebiasaan tetapi suatu ibadah. Layanan yang murah hati termasuk menyediakan makanan dan akomodasi terbaik yang tersedia selama tiga hari, sebagaimana ditetapkan dalam narasi lain. Keramahan ini menunjukkan rasa syukur kepada Allah dan memperkuat ikatan komunitas.
Komentar tentang Menjaga Ikatan Kekerabatan
Silat ar-rahim (menjaga ikatan kekerabatan) mencakup dukungan finansial, kunjungan, perlakuan baik, dan mencegah bahaya pada kerabat. Pengulangan "barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir" menekankan bahwa mengabaikan kewajiban ini melemahkan iman seseorang. Menjaga ikatan ini membawa berkah dalam rezeki dan memperpanjang umur.
Komentar tentang Menjaga Ucapan
Prinsip komprehensif ini mengajarkan bahwa seorang Muslim harus berbicara secara bermanfaat atau diam. Ucapan yang bermanfaat termasuk mengingat Allah, kata-kata baik, dan komunikasi yang jujur. Diam melindungi seseorang dari dosa, gosip, dan pembicaraan sia-sia. Pengendalian lidah yang tepat adalah tanda iman yang sempurna.
Keterkaitan dari Ketiga Kebajikan Ini
Ketiga perintah ini secara kolektif menumbuhkan karakter Muslim yang lengkap: keramahan mengembangkan kemurahan hati, menjaga kekerabatan memupuk tanggung jawab sosial, dan menjaga ucapan menyempurnakan perilaku moral seseorang. Bersama-sama mereka menunjukkan bagaimana iman terwujud dalam interaksi sosial praktis dan disiplin pribadi.