Seorang pria datang kepada Rasulullah (ﷺ) dan berkata, “Wahai Rasulullah (ﷺ)! Aku hancur!” Rasulullah SAW bersabda, “Waihaka (semoga Allah berbelas kasihan kepadamu)!” ﷺ Pria itu berkata, “Saya telah melakukan hubungan seksual dengan istri saya saat berpuasa di bulan Ramadhan.” Nabi (ﷺ) berkata, “Manumit seorang budak.” Pria itu berkata, “Saya tidak mampu membelinya.” Nabi (ﷺ) berkata, “Kalau begitu puasalah selama dua bulan berturut-turut.” Orang itu berkata, “Aku tidak punya kuasa untuk melakukannya.” Nabi (ﷺ) berkata, “Kalau begitu beri makan enam puluh orang miskin.” Orang itu berkata, “Aku tidak punya apa-apa (untuk memberi makan enam puluh orang). Kemudian sebuah keranjang penuh kurma dibawa kepada Nabi (ﷺ) dan dia berkata (kepada pria itu), “Ambillah dan berikan sebagai sedekah.” Pria itu berkata, “Wahai Rasulullah (ﷺ)! Haruskah aku memberikannya kepada orang lain selain keluargaku? Demi Dia yang di tangan-Nya hidupku berada, tidak ada seorangpun yang lebih miskin dariku di seluruh kota Madinah.” Nabi (ﷺ) tersenyum sampai gigi premolar terlihat, dan berkata, “Ambillah.” Az-Zuhri berkata (yang dikatakan Nabi (ﷺ)). “Wailaka.”