Seorang Badui datang kepada Nabi (ﷺ) dan berkata, “Wahai Rasulullah (ﷺ)! Kapan hari kiamat akan ditetapkan?” Nabi (ﷺ) berkata, “Wailaka (celakalah kamu), apa yang telah kamu siapkan untuk itu?” Orang Badui itu berkata, “Aku tidak menyiapkan apa-apa untuk itu, kecuali aku mencintai Allah dan H adalah Rasul.” Nabi (ﷺ) berkata, “Kamu akan bersama orang-orang yang kamu cintai.” Kami (sahabat-sahabat Nabi (ﷺ)) berkata, “Dan akankah kami juga demikian? Nabi (ﷺ) menjawab, “Ya.” Jadi kami menjadi sangat senang pada hari itu. Sementara itu, seorang budak Al-Mughira lewat, dan dia seusia dengan saya. Nabi (ﷺ) berkata. “Jika budak ini berumur panjang, ia tidak akan mencapai usia lanjut, tetapi hari kiamat akan ditetapkan.”
Adab dan Tata Krama yang Baik (Al-Adab)
Sahih al-Bukhari - Hadis 6167
Teks Hadis
Seorang badui datang kepada Nabi (ﷺ) dan berkata, "Wahai Utusan Allah (ﷺ)! Kapan Hari Kiamat akan terjadi?" Nabi (ﷺ) berkata, "Celakalah kamu, apa yang telah kamu persiapkan untuknya?" Badui itu berkata, "Aku tidak mempersiapkan apa pun untuknya, kecuali bahwa aku mencintai Allah dan Rasul-Nya." Nabi (ﷺ) berkata, "Kamu akan bersama dengan orang yang kamu cintai." Kami (para sahabat Nabi (ﷺ)) berkata, "Dan apakah kami juga akan demikian? Nabi (ﷺ) berkata, "Ya." Maka kami menjadi sangat senang pada hari itu. Sementara itu, seorang budak Al-Mughira lewat, dan dia seusia dengan aku. Nabi (ﷺ) berkata, "Jika budak ini hidup lama, dia tidak akan mencapai usia tua yang renta, tetapi Hari Kiamat akan terjadi."
Komentar tentang Pertanyaan Badui
Tanggapan Nabi "Wailaka" berfungsi sebagai teguran lembut, mengalihkan penanya dari hal-hal spekulatif ke persiapan praktis. Ini menunjukkan prinsip Islam bahwa pengetahuan tentang waktu pasti Hari Kiamat hanya milik Allah, sementara perhatian kita seharusnya pada kesiapan spiritual.
Pernyataan badui tentang cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, meskipun kekurangan persiapan lain, menunjukkan bahwa cinta yang tulus adalah fondasi iman. Keterikatan hati kepada Allah dan Nabi-Nya adalah inti dari iman.
Prinsip Asosiasi di Akhirat
"Kamu akan bersama dengan orang yang kamu cintai" menetapkan realitas spiritual fundamental: di Akhirat, orang akan dikelompokkan menurut afinitas dan cinta spiritual mereka. Ini mencakup baik objek cinta (Allah dan Rasul-Nya) maupun kualitas cinta tersebut.
Pertanyaan segera para sahabat tentang status mereka sendiri menunjukkan pemahaman tajam dan keinginan untuk kepastian dalam hal iman. Tanggapan afirmatif Nabi membawa mereka sukacita besar, menunjukkan kenyamanan dan harapan yang diberikan prinsip ini kepada orang beriman.
Sifat Abadi dari Kedekatan Hari Kiamat
Bagian akhir mengenai budak Al-Mughira menekankan bahwa Hari Kiamat selalu dekat dalam kesadaran religius. Bahkan jika seseorang tampak memiliki umur penuh di depan, Hari Kiamat bisa datang sebelum usia tua mereka.
Ini berfungsi sebagai pengingat abadi bahwa setiap generasi harus hidup dengan kesadaran bahwa Akhirat bisa datang kapan saja, sehingga menjaga kewaspadaan dan persiapan spiritual yang konstan.