Nabi (ﷺ) bersabda, "Mimpi baik yang benar berasal dari Allah, dan mimpi buruk dari setan."
Interpretasi Mimpi - Sahih al-Bukhari 6984
Nabi (ﷺ) bersabda, "Mimpi baik yang benar berasal dari Allah, dan mimpi buruk berasal dari Setan."
Komentar Ilmiah
Hadis mulia ini menetapkan asal ilahi mimpi yang benar dan mengidentifikasi sumber penglihatan yang mengganggu. Mimpi sejati merupakan salah satu dari empat puluh enam bagian kenabian, berfungsi sebagai komunikasi spiritual dari Alam Ilahi.
Mimpi baik yang membawa kenyamanan dan bimbingan berasal dari rahmat Allah, menawarkan sekilas realitas tak terlihat dan wawasan spiritual. Penglihatan ini dapat berfungsi sebagai peringatan, kabar gembira, atau inspirasi ilahi bagi orang beriman.
Mimpi jahat berasal dari bisikan Setan, dimaksudkan untuk menyebabkan ketakutan, kesusahan, dan kebingungan spiritual. Para ulama menyarankan bahwa saat mengalami mimpi seperti itu, seseorang harus mencari perlindungan kepada Allah, meludah tiga kali ke kiri, mengubah posisi tidur, dan melakukan shalat.
Perbedaan ini mengajarkan orang beriman untuk membedakan antara inspirasi ilahi dan gangguan setan, mengembangkan kesadaran spiritual sambil mempertahankan etika Islam yang tepat mengenai interpretasi mimpi.