حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ، حَدَّثَنِي اللَّيْثُ، حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، قَالَ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ، قَالَ بَيْنَا نَحْنُ جُلُوسٌ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ رَأَيْتُنِي فِي الْجَنَّةِ، فَإِذَا امْرَأَةٌ تَتَوَضَّأُ إِلَى جَانِبِ قَصْرٍ، قُلْتُ لِمَنْ هَذَا الْقَصْرُ قَالُوا لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ‏.‏ فَذَكَرْتُ غَيْرَتَهُ فَوَلَّيْتُ مُدْبِرًا ‏"‏‏.‏ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ فَبَكَى عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ ثُمَّ قَالَ أَعَلَيْكَ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ أَغَارُ
Terjemahan
Diriwayatkan Jabir bin 'Abdullah

Rasulullah (ﷺ) bersabda: (Aku melihat dalam mimpi bahwa) aku memasuki surga, dan lihatlah, ada sebuah istana yang dibangun dari emas! Saya bertanya, 'Untuk siapa istana ini?' Mereka (para malaikat) menjawab, 'Untuk seorang pria dari Quraisy.' " Nabi menambahkan, "Wahai Ibnu Al-Khattab! Tidak ada yang menghentikan saya untuk memasukinya kecuali Ghera Anda." 'Umar berkata, "Beraninya saya berpikir bahwa Ghira saya tersinggung oleh Anda, wahai Rasulullah (ﷺ)?"

Comment

Interpretasi Mimpi - Sahih al-Bukhari 7024

Rasulullah (ﷺ) bersabda: (Aku bermimpi bahwa) aku memasuki Surga, dan lihatlah, ada istana yang dibangun dari emas! Aku bertanya, 'Untuk siapa istana ini?' Mereka (para malaikat) menjawab, 'Untuk seorang pria dari Quraish.' " Nabi menambahkan, "Wahai Ibn Al-Khattab! Tidak ada yang menghentikanku untuk memasukinya kecuali Ghira-mu." `Umar berkata, "Bagaimana aku berani berpikir Ghira-ku tersinggung olehmu, wahai Rasulullah (ﷺ)?"

Komentar Ilmiah

Hadits mulia ini dari Sahih al-Bukhari mengungkapkan realitas spiritual yang mendalam. Penglihatan Nabi ﷺ tentang Surga adalah otentik dan benar, sebagaimana ditetapkan oleh ayat Al-Quran: "Penglihatan Rasul tidak salah" (53:4). Istana emas menandakan stasiun tertinggi di Surga, yang disediakan untuk yang paling saleh.

Istilah "Ghira" mengacu pada kecemburuan protektif - kualitas mulia ketika diarahkan dengan tepat. Ghira Umar ﷺ begitu intens sehingga bahkan Nabi ﷺ menghormatinya, menunjukkan kesucian emosi saleh seorang mukmin. Ini mengajarkan kita bahwa realitas spiritual berinteraksi dengan kebajikan manusia dengan cara yang melampaui pemahaman kita.

Identifikasi istana untuk "seorang pria dari Quraish" sambil menyapa Umar menunjukkan status tingginya tanpa deklarasi eksplisit, menjaga kerendahan hati. Pendekatan halus ini mencerminkan kebijaksanaan Nabi ﷺ dalam bimbingan dan dorongan spiritual.

Pelajaran Spiritual

Mimpi sejati adalah bentuk wahyu ilahi, terutama untuk para Nabi.

Kecemburuan saleh (Ghira) adalah kualitas terpuji dalam Islam ketika diarahkan untuk melindungi kehormatan dan martabat.

Stasiun para sahabat di Surga diketahui oleh Nabi ﷺ melalui wahyu ilahi.

Realitas spiritual menghormati emosi dan kebajikan manusia, menunjukkan sifat komprehensif ajaran Islam.