Rasulullah (ﷺ) berkata, "Ketika aku sedang tidur, aku melihat diriku melakukan Tawaf Ka'bah. Lihatlah, di sana aku melihat seorang pria berambut kurus merah keputihan (memegang dirinya) di antara dua orang dengan air menetes dari rambutnya. Saya bertanya, 'Siapa ini?' Orang-orang menjawab, 'Dia adalah anak Maria.' Kemudian saya memalingkan wajah saya untuk melihat pria lain dengan kulit merah, tubuh besar, rambut keriting, dan buta di mata kanan yang tampak seperti anggur yang menonjol. Saya bertanya, 'Siapa dia?' Mereka menjawab, 'Dia adalah Ad-Dajjal.' Ibnu Qatan menyerupainya lebih dari siapa pun di antara orang-orang dan Ibnu Qatan adalah seorang pria dari Bani Al-Mustaliq dari Khuza'a."
Interpretasi Mimpi - Sahih al-Bukhari 7026
Hadis mendalam dari Sahih al-Bukhari ini menyajikan visi kenabian yang signifikan yang mengandung pengetahuan eskatologis yang penting. Rasulullah (ﷺ) diperlihatkan dua tokoh kunci dalam sejarah manusia melalui wahyu mimpi ilahi ini.
Visi Nabi Isa (عليه السلام)
Deskripsi "pria berambut panjang keputih-merahan dengan air menetes dari rambutnya" menunjukkan Nabi Isa (عليه السلام) dalam keadaan sucinya. Kulit keputih-merahan menandakan kemurnian dan vitalitas, sementara air yang menetes melambangkan berkah dan pemurnian spiritual. Posisinya di antara dua pria selama Tawaf menunjukkan penyerahannya kepada monoteisme Islam dan perannya sebagai penyembah Allah.
Para ulama menafsirkan visi ini sebagai konfirmasi kembalinya Isa ke bumi sebelum Hari Kiamat, di mana ia akan melaksanakan Haji dan Umrah, mengikuti Syariah Islam, dan menghancurkan salib - sehingga memperbaiki penyimpangan yang terjadi dalam pesannya.
Visi Mengerikan Ad-Dajjal
Deskripsi Ad-Dajjal sebagai "kulit kemerahan, tubuh besar, rambut keriting, buta di mata kanan yang terlihat seperti anggur yang menonjol" mengandung peringatan yang mendalam. Ukuran fisiknya yang besar mewakili klaimnya yang berlebihan dan besarnya fitnah (cobaan) yang dibawanya. Mata kanan yang buta melambangkan kebutaan spiritualnya dan ketidakmampuan untuk melihat kebenaran ilahi.
Perbandingan dengan Ibn Qatan dari Bani Al-Mustaliq berfungsi sebagai referensi nyata bagi para Sahabat untuk mengenali ciri-ciri Ad-Dajjal, sementara secara bersamaan memperingatkan terhadap kemiripan fisik tertentu yang mungkin muncul di generasi mendatang.
Kesimpulan Ilmiah
Hadis ini menetapkan keaslian mimpi sejati sebagai bentuk wahyu ilahi, khususnya bagi para nabi. Ini mengkonfirmasi kembalinya Isa putra Maryam secara fisik dan memberikan deskripsi fisik paling rinci tentang Ad-Dajjal dalam sumber-sumber otentik.
Latar visi ini selama Tawaf di sekitar Ka'bah menekankan sentralitas monoteisme murni dalam menghadapi berkah kenabian sejati dan cobaan mesianisme palsu. Mimpi ini berfungsi sebagai bimbingan abadi bagi Umat Muslim hingga Akhir Zaman.