Saya mendengar Rasulullah (ﷺ) berkata, "Ketika saya sedang tidur, saya melihat mangkuk penuh susu dibawa kepada saya dan saya meminumnya (sampai kenyang) sampai saya melihat basahnya mengalir (di dalam tubuh saya). Kemudian aku memberikan sisanya kepada 'Umar." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah (ﷺ)! Apa yang telah Anda tafsirkan (tentang mimpi itu)? Dia berkata, "(Ini adalah pengetahuan agama)." (Lihat Hadis No. 134)
Interpretasi Mimpi - Sahih al-Bukhari 7027
Hadis mulia ini dari Sahih al-Bukhari mengandung hikmah mendalam mengenai transmisi pengetahuan agama setelah Nabi Muhammad (ﷺ). Susu melambangkan pengetahuan Islam yang murni dan sehat yang menyuburkan jiwa, seperti susu menyuburkan tubuh.
Interpretasi Simbolis
Mangkuk susu mewakili Al-Qur'an dan Sunnah dalam bentuk lengkapnya, diberikan kepada Nabi secara keseluruhan. Nabi minum hingga menyadari kelembapannya mengalir menandakan penguasaan dan internalisasi wahyu ilahi yang sempurna.
Memberikan sisa kepada Umar (رضي الله عنه) menunjukkan kelanjutan pengetahuan ini melalui khalifah yang terbimbing dengan benar, dengan Umar secara khusus dihormati sebagai penerima utama dan penjaga warisan ini setelah Nabi.
Komentar Ilmiah
Ulama klasik mencatat bahwa mimpi para nabi adalah wahyu (wahy) dan karenanya memiliki bobot legislatif. Visi ini meramalkan pelestarian dan transmisi pengetahuan Islam melalui rantai kepemimpinan.
Pilihan Umar secara khusus menunjuk pada pemahaman dan penerapan ajaran Islam yang luar biasa, keadilannya dalam memerintah, dan peran krusialnya dalam memperluas dan mengonsolidasikan komunitas Muslim setelah wafatnya Nabi.
Pelajaran Spiritual
Mimpi ini mengajarkan Muslim tentang pentingnya mencari pengetahuan, berkah kepemimpinan Islam yang tepat, dan rantai bimbingan yang terus-menerus dari Nabi kepada sahabatnya dan generasi ulama berikutnya.
Ini juga menekankan bahwa pengetahuan sejati harus diinternalisasi hingga menjadi nyata dalam karakter dan tindakan seseorang, seperti kelembapan susu menjadi terlihat dalam tubuh mulia Nabi.