حَدَّثَنَا آدَمُ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، حَدَّثَنَا الأَزْرَقُ بْنُ قَيْسٍ، قَالَ كُنَّا بِالأَهْوَازِ نُقَاتِلُ الْحَرُورِيَّةَ، فَبَيْنَا أَنَا عَلَى جُرُفِ نَهَرٍ إِذَا رَجُلٌ يُصَلِّي، وَإِذَا لِجَامُ دَابَّتِهِ بِيَدِهِ فَجَعَلَتِ الدَّابَّةُ تُنَازِعُهُ، وَجَعَلَ يَتْبَعُهَا ـ قَالَ شُعْبَةُ ـ هُوَ أَبُو بَرْزَةَ الأَسْلَمِيُّ ـ فَجَعَلَ رَجُلٌ مِنَ الْخَوَارِجِ يَقُولُ اللَّهُمَّ افْعَلْ بِهَذَا الشَّيْخِ‏.‏ فَلَمَّا انْصَرَفَ الشَّيْخُ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ قَوْلَكُمْ، وَإِنِّي غَزَوْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم سِتَّ غَزَوَاتٍ أَوْ سَبْعَ غَزَوَاتٍ وَثَمَانِيًا، وَشَهِدْتُ تَيْسِيرَهُ، وَإِنِّي أَنْ كُنْتُ أَنْ أُرَاجِعَ مَعَ دَابَّتِي أَحَبُّ إِلَىَّ مِنْ أَنْ أَدَعَهَا تَرْجِعُ إِلَى مَأْلَفِهَا فَيَشُقَّ عَلَىَّ‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan 'Aisha

Begitu matahari gerhana dan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berdiri untuk shalat dan membaca Surah yang sangat panjang dan ketika membungkuk untuk waktu yang lama dan kemudian mengangkat kepalanya dan mulai membaca Surah lainnya. Kemudian dia membungkuk, dan setelah selesai, dia bersujud dan melakukan hal yang sama pada rakaat kedua dan kemudian berkata, "Ini (gerhana bulan dan matahari) adalah dua tanda Allah dan jika kamu melihatnya, berdoalah sampai gerhana selesai. Tidak diragukan lagi, ketika berdiri di tempat ini saya melihat segala sesuatu yang dijanjikan kepada saya oleh Allah dan saya melihat (surga) dan saya ingin memetik seikat (anggur) darinya, pada saat Anda melihat saya melangkah maju. Tidak diragukan lagi, saya melihat Neraka dengan bagian-bagiannya yang berbeda saling menghancurkan ketika Anda melihat saya mundur dan di dalamnya saya melihat 'Amr bin Luhai yang memulai tradisi membebaskan hewan (membebaskan mereka) atas nama berhala."

Comment

Tindakan saat Sholat - Sahih al-Bukhari 1212

Riwayat ini dari Nabi Muhammad (ﷺ) mengenai sholat gerhana matahari memberikan wawasan mendalam tentang perilaku sholat dan realitas spiritual. Sholat gerhana (Salat al-Kusuf) ditetapkan sebagai Sunnah dengan karakteristik khusus yang berbeda dari sholat biasa.

Komentar Ilmiah tentang Format Sholat

Cara Nabi dalam melaksanakan sholat ini menunjukkan sifat uniknya - dengan berdiri, rukuk, dan bacaan yang diperpanjang dalam dua rakaat. Setiap rakaat mengandung dua kali berdiri (qiyam), dua kali rukuk (ruku'), dan dua kali sujud (sujood), menjadikannya lebih panjang dari sholat biasa.

Bacaan dan postur yang diperpanjang mencerminkan tujuan sholat: untuk mencari perlindungan Allah dan mengingat kebesaran-Nya selama peristiwa langit yang mengagumkan ini yang menunjukkan kekuasaan mutlak-Nya atas ciptaan.

Realitas Spiritual yang Diungkapkan

Selama sholat ini, Nabi diberikan penglihatan tentang Surga dan Neraka - suatu karunia ilahi khusus. Gerakan majunya sesuai dengan meraih berkah Surga, sementara gerakan mundurnya mencerminkan menyaksikan kengerian Neraka.

Penyebutan 'Amr bin Luhai berfungsi sebagai peringatan terhadap inovasi dalam agama. Dia adalah yang pertama memperkenalkan praktik penyembahan berhala di antara orang Arab, termasuk kebiasaan mengkhususkan hewan untuk berhala - menggambarkan bagaimana inovasi agama menyebabkan kehancuran.

Keputusan Hukum yang Diambil

Para ulama menyimpulkan dari hadis ini bahwa sholat gerhana adalah Sunnah Mu'akkadah (tradisi yang ditekankan). Sholat berlanjut hingga gerhana selesai, dan sebaiknya dilakukan secara berjamaah meskipun tidak wajib.

Sifat yang diperpanjang mengajarkan kita tentang konsentrasi (khushoo') dalam sholat dan mengingat tanda-tanda Allah. Ini juga menetapkan bahwa penglihatan supernatural dapat terjadi selama sholat tanpa membatalkannya.