حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ، حَدَّثَنَا رَوْحٌ، حَدَّثَنَا عُمَرُ ـ هُوَ ابْنُ سَعِيدٍ ـ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ الْحَارِثِ ـ رضى الله عنه ـ قَالَ صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم الْعَصْرَ، فَلَمَّا سَلَّمَ قَامَ سَرِيعًا دَخَلَ عَلَى بَعْضِ نِسَائِهِ، ثُمَّ خَرَجَ وَرَأَى مَا فِي وُجُوهِ الْقَوْمِ مِنْ تَعَجُّبِهِمْ لِسُرْعَتِهِ فَقَالَ ‏"‏ ذَكَرْتُ وَأَنَا فِي الصَّلاَةِ تِبْرًا عِنْدَنَا، فَكَرِهْتُ أَنْ يُمْسِيَ أَوْ يَبِيتَ عِنْدَنَا فَأَمَرْتُ بِقِسْمَتِهِ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Abu Huraira

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Ketika Adzan untuk shalat diucapkan, maka Setan mengambil tumitnya dengan angin yang lewat sehingga dia tidak mendengar Adzan dan ketika Mu'adh-dhin selesai, dia kembali; dan ketika Iqama diucapkan, dia kembali ke tumitnya dan ketika selesai, dia kembali lagi dan terus mengingatkan orang yang berdoa tentang hal-hal yang dulu tidak dia ingat ketika tidak dalam shalat sampai dia lupa berapa banyak dia telah berdoa." Abu Salama bin 'Abdur-Rahman berkata, "Jika ada di antara kamu yang memiliki hal seperti itu (lupa jumlah rakat yang telah dia shalat) dia harus melakukan dua sujud Sahu (yaitu kelupaan) sambil duduk." Abu Salama meriwayatkan hal ini dari Abu Huraira.

Comment

Tindakan saat Shalat

Sahih al-Bukhari - Hadis 1222

Teks Hadis

Rasulullah (ﷺ) bersabda, "Ketika Adzan untuk shalat dikumandangkan, maka setan lari terbirit-birit sambil kentut agar dia tidak mendengar Adzan dan ketika Muadzin selesai, dia kembali; dan ketika Iqamah dikumandangkan dia kembali lari terbirit-birit dan ketika selesai, dia kembali lagi dan terus mengingatkan orang yang shalat tentang hal-hal yang biasanya tidak dia ingat ketika tidak dalam shalat sampai dia lupa berapa banyak rakaat yang telah dia shalat." Abu Salama bin `Abdur-Rahman berkata, "Jika ada di antara kalian mengalami hal seperti itu (lupa jumlah rakaat yang telah dia shalat) dia harus melakukan dua sujud sahwi (yaitu sujud karena lupa) sambil duduk." Abu Salama meriwayatkan ini dari Abu Huraira.

Komentar tentang Pelarian Setan

Hadis ini mengungkapkan bahwa setan lari dari zikir kepada Allah, terutama selama panggilan shalat. Kepergiannya "sambil kentut" menunjukkan baik ketergesa-gesaan maupun penghinaan. Ini menunjukkan kekuatan spiritual Adzan dan Iqamah sebagai doa ilahi yang mengusir pengaruh jahat.

Strategi Setan dalam Shalat

Kembalinya setan setelah setiap panggilan menunjukkan kegigihannya dalam mengalihkan perhatian orang beriman. Metodenya melibatkan membawa pikiran dan kekhawatiran duniawi ke dalam pikiran selama shalat - hal-hal yang biasanya tidak diingat oleh penyembah. Ini adalah serangan halus yang dimaksudkan untuk mengurangi konsentrasi dan pengabdian.

Kelupaan dalam Shalat

Nabi mengidentifikasi bisikan setan sebagai penyebab lupa jumlah rakaat shalat. Ini bukan kelupaan biasa tetapi gangguan spiritual. Obat yang diresepkan - sujud karena lupa (sujud al-sahwi) - menunjukkan rahmat Allah dalam mengakomodasi kelemahan manusia selama ibadah.

Panduan Praktis

Tambahan Abu Salama memberikan obat hukum: ketika ragu tentang jumlah rakaat yang dilakukan, seseorang harus melakukan dua sujud sahwi sebelum taslim terakhir. Ini menjaga keabsahan shalat sambil mengakui kenyataan gangguan setan.

Pelajaran Spiritual

Hadis ini mengajarkan orang beriman untuk mengenali bisikan setan sebagai kenyataan dalam ibadah. Ini mendorong peningkatan konsentrasi dalam shalat dan ketergantungan pada obat yang diresepkan ketika keraguan terjadi. Pertempuran konstan melawan gangguan memerlukan kewaspadaan spiritual dan kepercayaan pada undang-undang akomodatif Allah.