حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، قَالَ سَمِعْتُ الْبَرَاءَ ـ رضى الله عنه ـ يَقُولُ نَزَلَتْ هَذِهِ الآيَةُ فِينَا، كَانَتِ الأَنْصَارُ إِذَا حَجُّوا فَجَاءُوا لَمْ يَدْخُلُوا مِنْ قِبَلِ أَبْوَابِ بُيُوتِهِمْ، وَلَكِنْ مِنْ ظُهُورِهَا، فَجَاءَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ، فَدَخَلَ مِنْ قِبَلِ بَابِهِ، فَكَأَنَّهُ عُيِّرَ بِذَلِكَ، فَنَزَلَتْ {وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ ظُهُورِهَا وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَى وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا}.
Salin
Diriwayatkan Abu 'Is-haq
Aku mendengar Al-Bara berkata, "Ayat di atas diturunkan tentang kita, karena Ansar yang kembali dari haji tidak pernah memasuki rumah mereka melalui pintu yang benar tetapi dari belakang. Salah satu Ansar datang dan masuk melalui pintu dan dia diejek karenanya. Oleh karena itu, terungkap hal-hal berikut: -- "Bukan benar bahwa kamu masuk ke dalam rumah-rumah dari belakang, tetapi orang yang saleh adalah Dia yang bertakwa kepada Allah, menaati perintah-Nya dan menjauhi apa yang telah diharamkan-Nya. (2.189)