حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ الضَّحَّاكُ بْنُ مَخْلَدٍ، عَنْ زَكَرِيَّاءَ بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ يَحْيَى بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ صَيْفِيٍّ، عَنْ أَبِي مَعْبَدٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ـ رضى الله عنهما ـ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم بَعَثَ مُعَاذًا ـ رضى الله عنه ـ إِلَى الْيَمَنِ فَقَالَ ‏"‏ ادْعُهُمْ إِلَى شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللَّهَ قَدِ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللَّهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً فِي أَمْوَالِهِمْ، تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ وَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Abu Huraira

Seorang Badui datang kepada Nabi (صلى الله عليه وسلم) dan berkata, "Katakan kepadaku tentang perbuatan seperti itu yang akan membuatku masuk surga, jika aku melakukannya." Rasulullah (saw) bersabda, "Sembahlah Allah, dan jangan beribadah bersama-sama dengan-Nya, panjatkan (lima) shalat wajib yang ditentukan dengan sempurna, bayar zakat wajib, dan berpuasa bulan Ramadhan." Orang Badui berkata, "Demi Dia, di tangan-Nya hidupku, aku tidak akan melakukan lebih dari ini." Ketika dia (orang Badui) pergi, Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Barangsiapa suka melihat orang surga, maka dia boleh melihat orang ini."

Diriwayatkan Abu Zur'a:

Dari Nabi (صلى الله عليه وسلم) sama seperti di atas.

Comment

Komentar Hadis: Jalan Menuju Surga

Narasi mendalam dari Sahih al-Bukhari 1397 ini merangkum pilar-pilar fundamental Islam yang menuntun ke Surga. Pertanyaan Badui mencerminkan keinginan tulus akan kepastian spiritual, sementara respons Nabi menetapkan tindakan ibadah yang mendasar.

Lima Pilar dalam Bentuk Ringkas

Nabi (ﷺ) menyebutkan empat pilar penting: Tawhid (monoteisme), Salat (sholat), Zakat (amal wajib), dan Saum (puasa). Para ulama mencatat bahwa penghilangan Haji menunjukkan bahwa itu belum wajib atau keadaan Badui mungkin tidak memerlukannya.

Urutannya signifikan: iman mendahului tindakan, sholat mengikuti iman, kemudian Zakat - menunjukkan keterkaitan pemurnian spiritual dan material.

Signifikansi Zakat dalam Konteks Ini

Pencantuman Zakat di antara tindakan penting ini menunjukkan peran krusialnya dalam spiritualitas Islam. Itu memurnikan harta dan jiwa, berfungsi sebagai manifestasi praktis Tawhid dengan mengakui kepemilikan Allah atas semua rezeki.

Komentator klasik menekankan bahwa Zakat melengkapi sholat, karena Al-Qur'an sering memasangkannya. Penerimaan Badui terhadap pilar-pilar ini tanpa tambahan menunjukkan kecukupannya untuk keselamatan ketika dilakukan dengan ketulusan.

Deklarasi Badui dan Implikasinya

Sumpahnya "Demi Dia yang di Tangan-Nya nyawaku" menunjukkan penerimaan segera tanpa ragu-ragu. Para ulama menafsirkan ini sebagai bukti iman yang kuat dan kepuasan dengan bimbingan ilahi.

Deklarasi Nabi selanjutnya bahwa pria ini dari Surga menunjukkan bahwa kesempurnaan dalam tindakan fundamental ini, digabungkan dengan keyakinan tulus, menjamin pahala ilahi. Ini menghibur orang beriman bahwa Surga dapat dicapai melalui praktik konsisten dasar-dasar Islam.