Nabi (صلى الله عليه وسلم) keluar untuk shalat 'Id pada hari 'Id dan shalat dua rakaat; dan dia tidak mengucapkan doa sebelum atau sesudahnya. Kemudian dia pergi ke arah para wanita bersama dengan Bilal. Dia berkhotbah kepada mereka dan memerintahkan mereka untuk memberi sedekah. Dan beberapa (di antara wanita) mulai memberikan gelang lengan bawah dan anting-anting mereka.
Teks dan Konteks Hadis
Diriwayatkan oleh Ibn `Abbas: Nabi (ﷺ) keluar untuk shalat `Id pada hari `Id dan melaksanakan shalat dua rakaat; dan beliau tidak melaksanakan shalat sebelum atau sesudahnya. Kemudian beliau pergi ke arah para wanita bersama Bilal. Beliau berkhotbah kepada mereka dan memerintahkan mereka untuk bersedekah. Dan beberapa (di antara para wanita) mulai memberikan gelang lengan dan anting-anting mereka.
Referensi: Sahih al-Bukhari 1431
Keputusan Hukum Shalat Eid
Shalat Eid terdiri dari dua rakaat tanpa shalat sunnah sebelum atau sesudahnya, menetapkan sunnah hanya melaksanakan shalat Eid wajib di tempat shalat.
Ini menunjukkan bahwa shalat Eid dilakukan di ruang terbuka (musalla) daripada masjid, dan bahwa tidak ada shalat sunnah yang ditetapkan untuknya, tidak seperti shalat biasa.
Menghadapi Wanita Secara Terpisah
Gerakan Nabi menuju para wanita dengan Bilal menunjukkan kebolehan dan kebijaksanaan menghadapi wanita secara terpisah untuk memastikan mereka menerima instruksi agama yang tepat.
Ini menunjukkan pentingnya pendidikan agama wanita dan inklusi mereka dalam ibadah komunal sambil mempertahankan etiket Islam yang tepat.
Sedekah pada Hari Eid
Perintah untuk bersedekah pada Eid menunjukkan pentingnya berbagi berkah dan menyucikan harta, bahkan pada hari-hari perayaan.
Tanggapan segera para wanita dengan menyumbangkan perhiasan mereka menunjukkan antusiasme teladan para sahabat dalam menaati perintah Allah dan mendukung yang membutuhkan.
Signifikansi Spiritual
Hadis ini mengajarkan bahwa perayaan Islam menggabungkan ibadah, pertemuan komunitas, dan sedekah - menyeimbangkan kewajiban spiritual dan sosial.
Tidak adanya shalat tambahan menekankan bahwa esensi Eid terletak pada rasa syukur kepada Allah, persatuan komunal, dan kepedulian terhadap yang kurang beruntung.