Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Barangsiapa dijadikan kaya oleh Allah dan tidak membayar zakat kekayaannya, maka pada hari kiamat kekayaannya akan dibuat seperti ular jantan berbisa berambut botak dengan dua bintik hitam di atas mata. Ular itu akan mengelilingi lehernya dan menggigit pipinya dan berkata, 'Aku adalah kekayaanmu, aku adalah hartamu Kemudian Nabi (صلى الله عليه وسلم) membacakan ayat-ayat suci: 'Janganlah mereka yang menahan . . .' (sampai akhir ayat). (3.180).
Teks & Konteks Hadis
Narasi ini dari Sahih al-Bukhari 1403 menyajikan peringatan kuat mengenai pajak amal wajib (Zakat). Nabi Muhammad (ﷺ) menyapa mereka yang diberkati dengan kekayaan oleh Allah yang mengabaikan pilar fundamental Islam ini.
Komentar Ilmiah
Gambaran ular menandakan transformasi kekayaan duniawi dari berkah menjadi hukuman ilahi. Ular berkepala botak mewakili sesuatu yang menjijikkan dan berbahaya, sementara dua bintik hitam memperkuat penampilannya yang menakutkan.
Ular yang melingkari leher melambangkan bagaimana kekayaan yang ditahan menjadi sumber sesak napas dan siksaan abadi bagi pemiliknya di Akhirat, bertentangan dengan kenyamanan sementara yang diberikannya dalam kehidupan duniawi.
Pernyataan ular "Aku adalah kekayaanmu, aku adalah hartamu" menunjukkan bagaimana keterikatan orang kikir pada kekayaan menjadi penyesalan terakhir mereka - apa yang mereka tumpuk menjadi penyiksa mereka.
Koneksi Al-Quran
Pembacaan Nabi dari Surah Al-Imran (3:180) menghubungkan hadis langsung dengan wahyu ilahi: "Dan janganlah orang-orang yang serakah menahan apa yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya mengira itu baik bagi mereka. Sebaliknya, itu buruk bagi mereka. Mereka akan dibelenggu oleh apa yang mereka tahan pada Hari Kebangkitan." Ayat ini mengonfirmasi realitas spiritual yang dijelaskan dalam hadis.
Implikasi Hukum & Spiritual
Ulama klasik menekankan bahwa Zakat bukan hanya amal tetapi hak wajib orang miskin dalam kekayaan orang kaya. Menahannya merupakan pelanggaran terhadap perintah Allah dan ketidakadilan terhadap penerima yang berhak.
Peringatan keras ini menunjukkan beratnya mengabaikan Zakat, menempatkannya di antara dosa-dosa besar yang pantas mendapat deskripsi grafis tentang hukuman ilahi di Akhirat.