Kami mengambil bagian dalam pertempuran suci Tabuk bersama Nabi (صلى الله عليه وسلم) dan ketika kami tiba di Wadi-al-Qura, ada seorang wanita di kebunnya. Nabi (صلى الله عليه وسلم) meminta para sahabatnya untuk memperkirakan jumlah buah-buahan di kebun itu, dan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) memperkirakannya pada sepuluh Awsuq (Satu Wasaq = 60 Sa) dan 1 Sa' = 3 kg. kira-kira). Nabi (صلى الله عليه وسلم) berkata kepada wanita itu, "Periksa apa yang akan dihasilkan kebunmu." Ketika kami sampai di Tabuk, Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Akan ada angin kencang malam ini sehingga tidak ada yang boleh berdiri dan siapa pun yang memiliki unta, harus mengikatnya." Jadi kami mengikat unta kami. Angin kencang bertiup di malam hari dan seorang pria berdiri dan dia tertiup angin ke sebuah gunung yang disebut Taiy, Raja Aila mengirim bagal putih dan selembar seprai untuk dipakai kepada Nabi (صلى الله عليه وسلم) sebagai hadiah, dan menulis kepada Nabi (صلى الله عليه وسلم) bahwa rakyatnya akan tinggal di tempat mereka (dan akan membayar pajak Jizya.) (1) Ketika Nabi (صلى الله عليه وسلم) tiba di Wadi-al-Qura, dia bertanya kepada wanita itu berapa banyak hasil kebunnya. Dia berkata, "Sepuluh Awsuq," dan itulah yang telah diperkirakan oleh Rasulullah (صلى الله عليه وسلم). Kemudian Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Aku ingin segera sampai ke Madinah, dan siapa pun di antara kamu yang ingin menemaniku, harus bergegas." Sub-perawi Ibnu Bakkar mengatakan sesuatu yang berarti: Ketika Nabi (saw) melihat Madinah dia berkata, "Ini adalah Taba." Dan ketika ia melihat gunung Uhud, ia berkata, "Gunung ini mengasihi kami dan kami mengasihinya. Haruskah aku memberitahumu tentang yang terbaik di antara Ansar?" Mereka menjawab dengan setuju. Dia berkata, "Keluarga Bani-n-Najjar, dan kemudian keluarga Bani Sa'ida atau Bani Al-Harith bin Al-Khazraj. (Yang disebutkan di atas adalah yang terbaik) tetapi ada kebaikan di semua keluarga Ansar."