حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ، قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ زِيَادٍ، قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ ـ وَكَانَ يَمُرُّ بِنَا وَالنَّاسُ يَتَوَضَّئُونَ مِنَ الْمِطْهَرَةِ ـ قَالَ أَسْبِغُوا الْوُضُوءَ فَإِنَّ أَبَا الْقَاسِمِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ وَيْلٌ لِلأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ ‏"‏‏.‏
Terjemahan
Diriwayatkan Muhammad Ibnu Ziyad

Aku mendengar Abu Huraira berkata ketika dia melewati kami ketika orang-orang sedang berwudhu dari peralatan berisi air, "Lakukan wudhu dengan sempurna dan menyeluruh karena Abul-Qasim (Nabi) bersabda, 'Selamatkan tumitmu dari api neraka.' "

Comment

Teks & Konteks Hadis

Riwayat ini dari Sahih al-Bukhari 165 menggambarkan teguran Abu Huraira kepada para sahabat yang melakukan wudu, mengingatkan mereka tentang peringatan Nabi mengenai wudu yang tidak lengkap, khususnya menyebutkan tumit.

Komentar Ilmiah

Frasa "Lakukan wudu dengan sempurna dan menyeluruh" (أَسْبِغُوا الْوُضُوءَ) menekankan baik urutan yang benar (farḍ) maupun kelengkapan yang disarankan (sunan) dari pemurnian ritual.

"Selamatkan tumitmu dari api neraka" menunjukkan konsekuensi serius dari mengabaikan area yang wajib dicuci, menunjukkan bahwa wudu yang tidak lengkap merupakan ketidaktaatan yang memerlukan peringatan ilahi.

Keputusan Yuridis

Para ulama klasik sepakat bahwa tumit termasuk bagian tubuh yang wajib dicuci selama wudu, berdasarkan Quran 5:6 dan peringatan kenabian yang eksplisit ini.

Hadis ini menetapkan bahwa kelalaian dalam mencuci bagian wajib mana pun membatalkan wudu dan akibatnya membatalkan shalat yang dilakukan setelahnya.

Dimensi Spiritual

Ibn Hajar al-Asqalani mencatat bahwa peringatan ini berfungsi untuk menekankan baik kelengkapan fisik wudu maupun kewaspadaan spiritual yang diperlukan dalam semua tindakan ibadah.

Al-Nawawi menjelaskan bahwa peringatan yang jelas tentang kelalaian kecil seperti ini menunjukkan pendekatan Islam yang komprehensif terhadap ibadah, di mana tindakan eksternal mencerminkan pengabdian internal.