Ayah saya berkata, "Saya melihat 'Amr bin Abi Hasan bertanya kepada 'Abdullah bin Zaid tentang wudhu Nabi. 'Abdullah bin Zaid meminta panci gerabah berisi air dan berwudhu di depan mereka. Dia menuangkan air ke tangannya dan membasuhnya tiga kali. Kemudian dia memasukkan tangan (kanan) ke dalam panci dan membilas mulutnya dan membasuh hidungnya dengan memasukkan air ke dalamnya dan kemudian meniupnya tiga kali dengan tiga genggam air. Setelah itu dia memasukkan tangannya ke dalam panci dan mencuci lengan bawahnya hingga siku dua kali dan kemudian sekali lagi memasukkan tangannya ke dalam air dan melewati tangan basah di atas kepalanya dengan membawanya ke depan dan kemudian ke belakang dan sekali lagi dia memasukkan tangannya ke dalam panci dan mencuci kakinya (hingga pergelangan kaki.)"
Diriwayatkan Wuhaib:
Bahwa dia (Nabi (صلى الله عليه وسلم) dalam riwayat 191 di atas) telah melewatkan tangannya yang basah di kepala hanya sekali.
Wudhu (Wudu') - Sahih al-Bukhari 192
Riwayat ini dari Abdullah bin Zaid menunjukkan metode praktis wudhu Nabi, berfungsi sebagai demonstrasi hidup bagi para sahabat untuk mempelajari urutan dan cara wudhu yang benar.
Komentar tentang Urutan Wudhu'
Riwayat dimulai dengan mencuci tangan tiga kali, menetapkan kesucian sebelum menyentuh bagian lain. Ini mengikuti perintah ilahi yang disebutkan dalam Surah al-Ma'idah (5:6): "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak mengerjakan salat, basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku..."
Berkumur dan membersihkan hidung masing-masing tiga kali menunjukkan pembersihan menyeluruh rongga-rongga ini, yang merupakan jalur bagi ketidakmurnian spiritual dan fisik.
Pencucian Wajah dan Lengan
Mencuci wajah tiga kali memastikan cakupan lengkap dari garis rambut ke dagu dan dari telinga ke telinga. Lengan bawah dicuci hingga siku dua kali, menunjukkan bahwa beberapa tindakan dalam wudhu' dapat dilakukan dua kali sementara yang lain tiga kali, berdasarkan praktik kenabian.
Mengusap Kepala dan Mencuci Kaki
Riwayat menunjukkan mengusapkan tangan basah di kepala dari depan ke belakang dan kemudian kembali ke depan. Catatan tambahan sahabat Wuhaib menjelaskan bahwa pengusapan ini dilakukan sekali, bukan tiga kali seperti tindakan lain, menunjukkan variasi jumlah pengulangan untuk bagian yang berbeda.
Mencuci kaki hingga pergelangan kaki menyelesaikan wudhu', memenuhi semua tindakan wajib yang disebutkan dalam Al-Quran sambil mengikuti sunnah kenabian dalam urutan dan cara.