عَنْ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا, { عَنْ رَسُولِ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -أَنَّهُ أَدْرَكَ عُمَرَ بْنَ اَلْخَطَّابِ فِي رَكْبٍ, وَعُمَرَ يَحْلِفُ بِأَبِيهِ, فَنَادَاهُمْ رَسُولُ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -"أَلَا إِنَّ اَللَّهَ يَنْهَاكُمْ أَنْ تَحْلِفُوا بِآبَائِكُمْ, فَمَنْ كَانَ حَالِفاً فَلْيَحْلِفْ بِاَللَّهِ, أَوْ لِيَصْمُتْ"} مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ 1 .1 - صحيح. رواه البخاري ( 6646 )، ومسلم ( 1646 ) ( 3 ).
Terjemahan
Diriwayatkan 'Abdullah bin 'Amr (RA)
Seorang Arab gurun datang kepada Nabi (ﷺ) dan berkata, “Wahai Rasulullah, apa dosa besar?” Narator melaporkan hadis dan berisi: “Sumpah palsu.” Itu juga berisi: Saya bertanya, “Apa sumpah palsu itu?” Rasulullah SAW menjawab, “Itu adalah sumpah yang dengannya seseorang mengambil kepemilikan harta seorang Muslim, sementara dia berdusta.” ﷺ [Al-Bukhari memberitahukannya].