حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الأَعْلَى الصَّنْعَانِيُّ، حَدَّثَنَا مُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ حَنَشٍ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ جَاءَ رَجُلٌ يَطْلُبُ نَبِيَّ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِدَيْنٍ أَوْ بِحَقٍّ فَتَكَلَّمَ بِبَعْضِ الْكَلاَمِ فَهَمَّ صَحَابَةُ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ مَهْ إِنَّ صَاحِبَ الدَّيْنِ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى صَاحِبِهِ حَتَّى يَقْضِيَهُ ‏"‏ ‏.‏
Salin
Diriwayatkan bahwa Abu Sa'eed Al-Khudri berkata

"Seorang Badui datang kepada Nabi (ﷺ) untuk memintanya membayar kembali hutang yang dia bayarkan kepadanya, dan dia berbicara kasar, mengatakan: 'Aku akan mempersulit kamu kecuali kamu membalasku.' Para sahabatnya menegurnya dan berkata: 'Celakalah kamu, apakah kamu tahu dengan siapa kamu berbicara?' Dia berkata: 'Saya hanya meminta hak-hak saya.' Nabi (ﷺ) berkata: 'Mengapa kamu tidak mendukung orang yang berhak?' Kemudian dia mengirim pesan kepada Khawlah binti Qais, mengatakan kepadanya: 'Jika Anda memiliki kurma, pinjamkan kepada kami sampai kurma kami tiba, maka kami akan membayar Anda kembali.' Dia berkata: 'Ya, semoga ayahku ditebus untukmu, wahai Rasulullah (ﷺ)!' Jadi dia memberinya pinjaman, dan dia membayar kembali Badui dan memberinya makan. Dia (orang Badui) berkata: 'Kamu telah membayar saya secara penuh, semoga Allah (SWT) membayar Anda secara penuh.' Dia (Nabiﷺ) berkata: 'Mereka adalah orang-orang yang terbaik. Semoga bangsa itu tidak dibersihkan (dari dosa) di antara mereka yang lemah tidak dapat mendapatkan hak-hak mereka tanpa masalah.' ”