حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدِّمَشْقِيُّ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نَافِعٍ الصَّائِغُ، حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نَافِعٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، . أَنَّهُ حِينَ هَلَكَ عُثْمَانُ بْنُ مَظْعُونٍ تَرَكَ ابْنَةً لَهُ . قَالَ ابْنُ عُمَرَ فَزَوَّجَنِيهَا خَالِي قُدَامَةُ وَهُوَ عَمُّهَا وَلَمْ يُشَاوِرْهَا وَذَلِكَ بَعْدَ مَا هَلَكَ أَبُوهَا فَكَرِهَتْ نِكَاحَهُ وَأَحَبَّتِ الْجَارِيَةُ أَنْ يُزَوِّجَهَا الْمُغِيرَةَ بْنَ شُعْبَةَ فَزَوَّجَهَا إِيَّاهُ .
Terjemahan
Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa
ketika Utsman bin Mazun meninggal, dia meninggalkan seorang putri. Ibnu Umar berkata: "Paman dari pihak ibu Ku Qudamah, yang merupakan paman dari pihak ayahnya, menikahkan aku dengannya, tetapi dia tidak berkonsultasi dengannya. Itu setelah ayahnya meninggal. Dia tidak menyukai pernikahan ini, dan gadis itu ingin menikahi Mughirah bin Shubah, jadi dia menikahinya."