حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ حُمَيْدِ بْنِ كَاسِبٍ، حَدَّثَنَا الْمُغِيرَةُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ إِلْيَاسَ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ عَمْرِو بْنِ سَعِيدِ بْنِ الْعَاصِ، عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَكَمِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ، . أَنَّ النَّبِيَّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ صَلَّى عَلَى عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُونٍ وَكَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعًا .
Salin
Kata Al-Hajari
"Aku berdoa bersama 'Abdullah bin Abi Awfa Al-Aslami, Sahabat Rasulullah (ﷺ), mempersembahkan doa pemakaman untuk seorang putrinya. Dia mengatakan Takbir di atasnya empat kali, dan dia berhenti sejenak setelah yang keempat. Aku mendengar orang-orang mengucapkan Subhan-Allah kepadanya di seluruh barisan. Kemudian dia mengucapkan Salam dan berkata: 'Apakah kamu berpikir bahwa aku akan mengucapkan Takbir kelima?' Mereka berkata: 'Kami takut akan itu.' Dia berkata: 'Aku tidak akan melakukan itu, tetapi Rasulullah (ﷺ) biasa mengucapkan empat Takbir, kemudian berhenti sejenak, dan dia akan mengatakan apa pun yang Allah kehendaki, dia akan mengatakan Salam.'"