حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ، قَالَ قُلْتُ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى رَأَيْتَ إِبْرَاهِيمَ ابْنَ رَسُولِ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ قَالَ مَاتَ وَهُوَ صَغِيرٌ وَلَوْ قُضِيَ أَنْ يَكُونَ بَعْدَ مُحَمَّدٍ ـ صلى الله عليه وسلم ـ نَبِيٌّ لَعَاشَ ابْنُهُ وَلَكِنْ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ ‏.‏
Salin
Tidak diragukan bahwa Ibnu 'Abbas mengatakan

"Kemudian Ibrahim putra Rasulullah (ﷺ) wafat, Rasulullah (ﷺ) berdoa dan berkata: 'Dia memiliki perawat basah di surga, dan jika dia masih hidup, dia akan menjadi seorang Siddiq dan seorang Nabi. Jika dia hidup, paman ibunya, orang Mesir, akan dibebaskan dan tidak ada orang Mesir yang akan diperbudak.'"